SPMB Balikpapan Berjalan Lancar tapi Jalur Prestasi Tuai Keluhan

Balikpapan, IDN Times - Hari pertama pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang SD dan SMP di Balikpapan dimulai pada Selasa (1/7/2025). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufiq, menyatakan proses pendaftaran hari pertama berjalan lancar tanpa kendala teknis.
"Alhamdulillah, tidak ada persoalan di jaringan karena semua berada dalam kendali sistem. Untuk proses verifikasi juga sudah berbasis digital," ujar Irfan, Selasa (1/7/2025).
1. SMPB berlangsung hingga 4 Juli

Ia menambahkan, SPMB di Balikpapan untuk jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi masih akan berlangsung hingga 4 Juli 2025. Adapaun untuk verifikasi dan validasi (verval) untuk jalur prestasi masih berlangsung hingga 3 Juli 2025 nanti. Menurutnya, mekanisme verval telah diatur secara rinci dalam petunjuk teknis nasional (juknas).
"Untuk verval tidak ada error, karena prosesnya manual petugas langsung berhadapan dengan dokumen. Kategori prestasi pun sudah diatur, mana yang berjenjang, mana yang masuk kejuaraan tingkat kota, provinsi, hingga nasional," jelas Irfan.
2. Ada 12 ribu calon siswa SMP

Disdikbud mencatat, sekitar 12.000 siswa SD akan melanjutkan ke jenjang SMP tahun ini. Namun, daya tampung SMP negeri hanya sekitar 7.000 hingga 8.000 kursi. "Kekurangannya nanti ditampung di sekolah swasta," kata dia.
Sebagai informasi, Disdikbud Balikpapan sudah menggandeng 13 SMP swasta di Balikpapan untuk menampung siswa SMP pada tahun ajaran baru ini
Sementara itu, untuk jenjang SD, Irfan memproyeksikan jumlah calon siswa mencapai 15 ribuan.
Sebagai informasi, Disdikbu Balikpapan akan membuka SPMB untuk jalur umum mulai 8-9 Juli 2025. Selanjutnya, pada 5-11 Juli akan dilakukan pengumuman, dan masuk sekolah dijadwalkan mulai 14 Juli.
3. Keluhan orang tua calon siswa

Meski sistem berjalan relatif lancar, sejumlah orang tua calon siswa menyampaikan keluhan, khususnya terkait jalur prestasi. Salah satunya adalah Wine dan Utari, orang tua calon siswa yang mendaftar di SMP 1 Balikpapan.
Mereka mengaku bingung dengan sistem penilaian jalur kejuaraan yang dinilai tidak konsisten. "Anak kami juara 1 tingkat provinsi, tapi hanya mendapat 15 poin. Sementara temannya yang juara 2 justru dapat 20 poin," keluh Wine.
Mereka juga mempertanyakan validitas penilaian prestasi yang seharusnya berjenjang. "Kami sudah konfirmasi ke Perbasi Balikpapan bahwa prestasi harusnya diakui jika berjenjang. Tapi dalam verval justru anak kami tidak mendapat poin maksimal. Makanya kami mencoba minta informasi lanjutan ke dinas," kata Utari.