Otorita IKN dan Nakes Diskusikan Penyusunan NSPK Kesehatan
Agar pelayanan kesehatan paripurna dan tidak monoton
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui Kedeputian Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) bersama para pengelola pelayanan kesehatan di IKN laksanakan diskusi penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang Kesehatan bagi masyarakat. Hal ini dalam rangka meningkatkan pelayanan dasar terbaik bagi masyarakat di IKN.
“Hal ini agar pelayanan kesehatan yang diberikan tidak monoton dengan aturan standar namun lebih mengarah pada inovasi terbaru. Di mana kami ingin agar IKN itu menjadi Indonesia X yang dijadikan sebagai contoh bukan bagi negara saja, tetapi dimulai dengan daerah lain,” kata Deputi Sosbudpemas Otorita IKN, Alimuddin, Selasa (31/10/2023).
Baca Juga: APBD Perubahan Kabupaten Penajam 2023 Bertambah Rp204 Miliar
1. Tentukan arah kebijakan layanan kesehatan di IKN
Alimuddin mengatakan Otorita IKN ingin menyusun NSPK sebagai acuan yang berbeda. Sehingga mampu menjalankan fungsi pemerintahan yang cepat dan lincah karena nanti IKN menjadi contoh, bukan bagi negara saja tapi dimulai dengan daerah lain.
“Ini sebagaimana pesan Bapak Presiden RI, Joko Widodo dan Kepala Otorita IKN, sehingga pelayanan yang diberikan termasuk fungsi pemerintah daerah khusus (Pemdasus) menjadi lebih baik," tegas Alimuddin
Penyusunan NSPK bidang Kesehatan IKN ini adalah untuk menentukan arah kebijakan layanan kesehatan. Pasalnya berdasarkan pengalamannya selama 33 tahun jadi Aparatur Sipil Negara (ASN), menurutnya kelemahan utama yang dihadapi saat ini adalah regulasi.
“Karena regulasi itu kita sulit untuk maju takut lepas petunjuk pelaksana dan teknis diregulasi baik di bidang kesehatan maupun di pendidikan selalu itu yang menjadi kendala. kita ingin berbuat terbaik tapi tidak bisa apa-apa karena regulasi itu, saya pikir kondisi serupa dialami oleh rekan-rekan di kesehatan maupun pendidikan,” sebutnya.