Bapenda dan BPKAD Kutim Berkunjung ke Boyolali
Dalam rangka studi komparasi implementasi sistem online
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Boyolali, IDN Times - Seiring berjalannya waktu, peningkatan pelayanan kepada masyarakat berbasis teknologi informasi (TI) menjadi kebutuhan paling mendasar. Bukan hanya untuk kemudahan, melainkan demi peningkatan kualitas sistem administrasi. Upaya peningkatan terus dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Timur (Kutim) selaku leading sector pengelolaan pajak daerah dan BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) sebagai ujung tombak pengelola keuangan daerah.
Dengan latar belakang untuk peningkatan pelayanan tersebut, dua instansi yang selalu berurusan dengan keuangan ini pun melakukan studi komparasi ke Boyolali. Studi ke Badan Keuangan Kabupaten Boyolali sengaja dipilih untuk “menimba ilmu” karena instansi tersebut telah menerapkan sistem pengelolaan keuangan dan pajak daerah online berbasis android.
1. Pemkab Kutim pulang membawa pelajaran menarik
Rombongan pejabat Pemkab Kutim yang “belajar” ke Boyolali antara lain Kepala Bapenda Kutim H Musyaffa beserta Kepala Bidang (Kabid) dan Kepala Seksi (Kasi). Berikutnya para Kabid dan Kasi yang berkaitan dengan tupoksinya serta Kepala Bagian Humas dan Protokol Imam Sujono Lutfi. Di Boyolali, rombongan Kutim diterima Sekretaris Badan Keuangan Daerah Sri Mulyanto dan Kabid Pajak Farah Soraya Devianti.
“Tujuan kami ke Boyolali untuk silaturahim dan seiring informasi pengeloaan keuangan daerah Kabupaten Boyolali yang mendapat nilai 100 dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), menjadi alasan Kutim belajar ke Boyolali,” kata Kepala Bapenda Kutim H Musyaffa, mengutarakan maksud kedatangan rombongan Kutim.
Beberapa pelajaran yang ingin ditiru oleh Bapenda dan BPKAD Kutim, kata Musyaffa, antara lain mekanisme pajak di Boyolali, pengelolaan keuangan transaksi non tunai pajak daerah.