Cerita Rita, Sempat Opname Tapi Tak Kapok Jadi Petugas Panwaslu Lagi
Ternyata tak semua petugas yang masuk RS karena kelelahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Banyaknya petugas KPPS , Panwaslu, dan petugas penyelenggara Pemilu lainnya yang meninggal dunia dan "tumbang" karena kelelahan membawa banyak kisah di berbagai wilayah Indonesia.
Salah satu petugas Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di TPS 44 Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan, Rita Rosanah, bercerita kepada IDN Times tentang sakit yang dideritanya saat menjadi Panitia Pengawas Pemilu pada Pemilu 2019 lalu.
"Tipes dan kena serangan maag malam itu (17/4). Sebenarnya waktu itu lebih maju opname-nya cuma saya kan rawat jalan aja dulu. Akhirnya ambruk masuk UGD tanggal 19 April pagi. Dirawat 3 hari karena darah rendah, tipes, maag," kisahnya.
Baca Juga: Petugas KPPS yang Meninggal Dunia Menerima Santunan Rp36 Juta
Rita yang baru pertama kali menjadi petugas Panitia Pengawas Pemilu ini mengaku sakit karena faktor kelelahan. Ia sebenarnya tak ingin dirawat inap di RS karena ia masih menyelesaikan tugasnya di sebagai Panitia Pengawas Pemilu. Namun apa daya, ternyata tubuhnya tak kuat.
Tidak hanya dia saja tapi juga rekan-rekannya yang bertugas di TPS juga kelelahan, meskipun tak sampai harus dirawat di rumah sakit.
"Ada beberapa teman yang betul-betul dikuras tenaganya. Malam itu selesai penghitungan suara jam 1 pagi, baru dibagikan C1. Bikin laporan sampai sekitar jam 4 pagi," ujar Rita. Jelang subuh, dia masih harus mengantarkan kotak-kotak suara ini ke Graha YHS Martadinata Balikpapan.
Rita mengaku dulu pernah kena tipes sebelumnya, dan karena kondisi tubuh yang kelelahan dan makan yang kurang terjaga, maka kambuhlah sakit tipes dan maag Rita.
1. Terpaksa rawat jalan dulu karena mesti menyelesaikan tugas
Baca Juga: Perludem Minta Kasus Petugas KPPS Meninggal Jangan Dipolitisasi