TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Proteksi Pekerja, K3 Penting untuk Pembangunan IKN yang Super Cepat 

Setiap hari 8 orang meninggal karena kecelakaan kerja

Pemukulan gong oleh Plt. Kepala DInas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur Datuk Badaruddin membuka Seminar Nasional K3 dan FGD di Balikpapan, 12 Maret 2020 (IDN Times/Mela Hapsari)

Balikpapan, IDN Times -  Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sangat penting terutama selama masa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), dimana Presiden Joko "Jokowi" Widodo menghendaki pada tahun 2024, IKN sudah pindah ke Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi pada Seminar Nasional K3 di Hotel Novotel, pada Kamis (12/3). Seminar nasional yang mengangkat tema Peranan K3 dalam Mewujudkan Ibu Kota Negara (IKN) yang Sehat, Selamat, Aman, dan Nyaman ini, sangat relevan dengan pembangunan IKN.

"Pekerjaan IKN ini dalam konstruksinya sangat super cepat. Karena Bapak Presiden mentargetkan tahun 2024 istana sudah ditinggali oleh Bapak Presiden. Kita bayangkan 3-4 tahun pembangunan infrastruktur sangat luar biasa, sehingga peranan K3 sangat penting. Kalau tidak kecelakaan kerja jadi tinggi," jelas Rizal

1. Setiap hari delapan orang meninggal karena kecelakaan kerja

Ilustrasi pembangunan infrastruktur jalan. IDN Times/Asrhawi Muin

Menurut Rizal kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi, rata-rata per tahun di atas 100 ribu kejadian, dengan sekitar dua ribu pekerja meninggal dunia. 

"Jadi di Indonesia setiap hari ada 8 orang meninggal dunia karena kecelakaan kerja," ujarnya.

Apalagi dengan pembangunan IKN yang ditarget selesai di 2024, risiko kecelakaan kerja berpotensi semakin meningkat karena pekerjaan dituntut lebih cepat selesai.

Dilansir kemnaker.go.id, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan pada 2018 terjadi sebanyak 157.313 kasus kecelakaan kerja. Sementara sepanjang Januari hingga September 2019 terdapat 130.923 kasus, yang menunjukkan penurunan kasus kecelakaan kerja sebesar 26.40 persen.

2. Perusahaan perlu antisipasi wabah virus corona

Seminar Nasional K3 dan FGD di Balikpapan 12 Maret 2020 (IDN Times/Mela Hapsari)

K3 juga penting dikaitkan dengan kesehatan kerja, karena Indonesia sedang dihebohkan oleh wabah virus corona yang dari waktu ke waktu semakin bertambah penderitanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, di Kota Minyak ini ada 3 orang pasien suspect virus corona atau COVID-19 dan 10 orang dalam pemantauan yang menjalani observasi di rumah.

Perusahaan pun perlu melakukan antisipasi agar para pekerjanya terhindar dari wabah virus mematikan ini. 

"Perusahaan-perusahaan juga harus menerapkan K3 dengan baik. Menyediakan pencuci tangan, masker, dan lainnya. Mudah-mudahan tidak ada di Balikpapan ini yang positif virus corona," ujar Rizal. 

3. K3 perlu ditingkatkan terutama pada bidang konstruksi

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi (IDN Times/Mela Hapsari)

Menurut Rizal, industri perminyakan yang ada di Balikpapan rata-rata sudah disiplin K3, bahkan sudah banyak perusahaan yang zero accident. Namun menurutnya, K3 di bidang konstruksi masih lemah.

"Kita masih lihat di (proyek) bangunan, orang tidak pakai safety, tidak pakai helm pelindung, glove, alat pengikat keamanan. Ini yang harus dibudayakan," katanya.

K3 tidak hanya wajib untuk perusahaan dan pekerja. Namun sejak dini anak-anak dan ibu rumah tangga juga perlu dilibatkan dan mendapatkan pemahaman terkait K3.

"Kita bangun semangat ini di sekolah-sekolah, di ibu rumah tangga supaya mengingatkan suaminya," katanya

Rizal juga menegaskan perusahaan jangan menganggap K3 sebagai beban biaya, justru harus dipandang sebagai investasi bagi perusahaan.

Baca Juga: Pemkot Tolak Kapal Pesiar Coral Adventure Sandar di Balikpapan

Berita Terkini Lainnya