TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akses Pelabuhan Kariangau Tertutup Longsor, Ancam Distribusi Sembako

Longsor sudah beberapa hari belum tuntas diatasi

IDN Times/Maulana

Balikpapan, IDN Times - Kondisi hujan yang dengan intensitas tinggi selama sepekan ini,  mengakibatkan beberapa titik di Balikpapan mengalami longsor. Termasuk akses jalan menuju ke Pelabuhan Kariangau Km 13 tertimbun longsor. Akibatnya, separuh jalan tertutup longsor hingga sejumlah kendaraan angkutan pelabuhan harus antri untuk bergantian melintas.

Kondisi ini mengancam kelancaran distribusi barang dari Pelabuhan Kariangau, termasuk angkutan bahan pokok.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kota Balikpapan Faisal Tolla mengatakan pihaknya merasa dirugikan dengan kondisi ini, karena jumlah kendaraan yang dapat melakukan bongkar muat di pelabuhan jadi terbatas.

Baca Juga: Banjir Rob Terjang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

1. Arus bongkar muat logistik jadi lambat

IDN Times/Maulana

Kondisi jalan yang tertimbun longsor mengakibatkan kendaraan yang dari ataupun masuk ke pelabuhan menjadi terganggu.

“Kondisi jalan sangat berat untuk dilalui, karena kondisinya nyaris tertutup longsor. Ruas jalan yang bisa dilalui kecil,” jelas Faisal.

Kondisi jalan yang sulit dilalui membuat para pengusaha angkutan harus berspekulasi karena waktu pengambilan barang menjadi lebih lama.

Ia menjelaskan telah menyampaikan persoalan ini kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur agar segera diatasi. Kondisi ini tidak hanya merugikan pemilik angkutan tapi juga masyarakat yang menggunakan jasa pengiriman melalui pelabuhan.

2. Kelancaran distribusi bahan pokok terancam

IDN Times/Maulana

Faisal menjelaskan kondisi jalan di Pelabuhan Kariangau KM 13 sudah masuk dalam kategori darurat, karena kalau dibiarkan jalan yang bisa tidak bisa dilalui sama sekali.

“Saya gambarkan biasanya sampai 1000 kontainer yang dibongkar, akibat kondisi ini bisa turun paling 100-an saja,” ungkap Faisal.

Menurut Faisal, kondisi tidak hanya merugikan pengusaha, namun juga masyarakat karena juga mengancam kelancaran distribusi bahan pokok dari luar daerah.

“Kalau bongkar muat terganggu tentunya masyarakat juga ikut dirugikan, karena bahan pokok seperti minyak goreng dan tepung yang terlambat didistribusikan,” jelasnya.

Baca Juga: Kunjungi Pelabuhan yang Diresmikan Jokowi, Warga Dipungut Rp20 Ribu

Berita Terkini Lainnya