Warga Muara Badak Keluhkan Jargas, Tagihan Melonjak Rp400 Ribu/Bulan
Tagihan normal warga kisaran Rp17 ribu hingga Rp20 ribu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kukar, IDN Times - Persoalan tagihan jaringan gas (jargas) di Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) viral di media sosial. Seorang ibu rumah tangga setempat marah-marah ketika menerima besaran tagihan jargasnya yang mencapai Rp400 ribu per bulan.
Sambungan jargas sendiri disebut-sebut lebih murah dibandingkan harga gas elpiji subsidi 3 kilogram sebesar Rp35 ribu per tabungnya. Sedangkan tagihan jargas sendiri kisaran Rp20 ribu per bulannya.
“Kaget saya, pas tagihan saya mencapai Rp 400 Ribuan. Padahal Jargas ini jarang kami pakai di rumah,” cerita Rutin salah satu warga yang berdomisili di Desa Muara Badak Ilir, Rabu (14/6/2023).
Baca Juga: Kejati Kaltim Tahan Dua Tersangka Korupsi Proyek Jalan di Kukar
1. Klem Pegawai Jargas tentang kesalahan input
Penggunaan jargas sama persis dengan layanan PLN. Sistem tagihan yang dilakukan pun berpatok pada kilometer yang dipasang di setiap rumah warga.
Satuan tagihan pembayaran menggunakan perhitungan kubik.
Rutin mengatakan, konsumen dibebankan pembayaran Rp4.250 per kubiknya di mana keluarga biasa biasanya hanya mengonsumsi gas sebesar 4 kubik per bulannya. Sehingga tagihan suatu keluarga biasanya berkisar Rp17 ribu per bulan.
Namun saat ini, tagihan yang dibayarkan melebihi jumlah penggunaan yang ada.
“Kemarin petugas lapangannya bilang, ada kesalahan input. Alasan mereka karena proses pendataan itu manual, dan masing-masing pegawai itu pegang 1.500 rumah. Ya jelas aja petugasnya keteteran. Akhirnya berdampak salah input. Ujung-ujungnya, kami yang jadi korban,” keluhnya pada IDN Times, Rabu (14/6/2023).
Baca Juga: Tersesat di Hutan Kukar selama Tiga Hari, Lansia Ditemukan Selamat