TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkab Berau Kembangkan Sistem Informasi Telusuran Produksi Udang

YKAN dan mitra beri dukungan kepada pemerintah

Hasil panen udang dari tambak SECURE di Kampung Pegat Batumbuk, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Foto: YKAN)

Tanjung Redeb, IDN Times - Kabupaten Berau merupakan salah satu penyumbang produksi perikanan terbesar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Selain berkontribusi dari sektor perikanan tangkap, Kabupaten Berau juga dikenal sebagai lumbung produksi komoditas udang windu.

Dengan luas lahan tambak kurang lebih 9.000 hektare, Kabupaten Berau memproduksi udang windu dari perikanan budi daya air payau rata-rata sebanyak 810 ton per tahun.

Oleh karena itu, sistem informasi ketertelusuran menjadi aspek penting yang perlu didorong.

Baca Juga: Kolaborasi Berau Coal Sinar Mas Peduli, AWS, dan CDT untuk Lumajang

1. Pemerintah dapat banyak dukungan dari Universitas

Kegiatan tahap awal dari pengembangan sistem informasi ketertelusuran produksi udang di Kabupaten Berau. (Foto: YKAN)

Hal ini menjadi fokus pembahasan dalam “Lokakarya Pengembangan Sistem Informasi Ketertelusuran Produksi Udang Kabupaten Berau” yang diadakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Berau dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). Didukung oleh Universitas Mulawarman, Universitas Muhammadiyah Berau, dan PT Sarana Multi Infrastruktur pada tanggal 2 Maret 2022.

Kegiatan ini merupakan tahap awal dari pengembangan sistem informasi ketertelusuran produksi udang di Kabupaten Berau.

“Pengembangan jejaring pasar udang windu Kabupaten Berau masih terbuka luas, khususnya segmen premium yang membutuhkan produk ramah lingkungan," jelas Kepala Dinas Kelautan Kabupaten Berau, Tenteram Rahayu.

Lanjutnya, saat ini pihaknya bersama YKAN sedang mengembangkan sistem informasi ketertelusuran udang sesuai kebutuhan pasar global, yang menghendaki adanya jaminan keamanan pangan dan prinsip keberlanjutan daya dukung lingkungan.

Sistem ini juga akan memuat informasi yang dibutuhkan  untuk menyusun berbagai kebijakan budi daya udang di Kabupaten Berau.

2. Pentingnya data yang akurat

Ilustrasi ekonomi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pentingnya data yang akurat juga ditekankan oleh peneliti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRPBAP3 KKP) Dr. Taruna Mulia.

“Data yang akurat dan real time akan menjadi dasar pengambilan kebijakan. Untuk itu dibutuhkan sistem yang terintegrasi, berbasis spasial dan didukung teknologi digital, sehingga mudah diakses,” terang Taruna.

Dalam kesempatan tersebut, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Universitas Mulawarman, dan Universitas Muhammadiyah menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Pemerintah Kabupaten Berau dan YKAN ini.

Para mitra tersebut juga menyatakan siap membantu mewujudkan program ketertelusuran udang di Kabupaten Berau. Untuk tahap awal, sistem informasi ketertelusuran ini akan dikembangkan dan diujicobakan di demplot tambak Shrimp-Carbon Aquaculture (SECURE) di Kabupaten Berau.

YKAN bersama BRPBAP3 KKP memperkenalkan pendekatan SECURE sebagai upaya merestorasi tambak menjadi mangrove, tanpa menurunkan produktivitas tambak milik masyarakat.

“Keberadaan sistem informasi ketertelusuran produksi ini akan membantu pembeli udang di seluruh dunia, untuk memastikan bahwa udang dari Kabupaten Berau berasal dari tambak tradisional yang ramah lingkungan, dan aman dikonsumsi,” jelas Direktur Program Kelautan YKAN Muhammad Ilman. 

Baca Juga: Kesultanan Sambaliung dan Pudarnya Kejayaan Kerajaan Berau

Berita Terkini Lainnya