Inflasi di Kaltim Tertahan Deflasi Kelompok Kesehatan
Kelompok kesehatan alami deflasi minus 0,09 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Inflasi lebih dalam di Kalimantan Timur (Kaltim) pada September 2023 dapat ditahan oleh kelompok kesehatan yang mengalami deflasi hingga minus 0,09 persen, sehingga secara umum provinsi itu mengalami inflasi 0,12 persen.
Kelompok lain yang juga memberikan andil dalam menahan laju inflasi Kaltim adalah kelompok penyediaan makan dan minuman/restoran, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kemudian kelompok pendidikan yang semua itu cenderung stabil.
"Inflasi Kaltim pada September 2023 yang mengalami inflasi 0,12 persen ini berasal dari dua kota yang menjadi acuan indeks harga konsumen (IHK), yakni Samarinda dan Balikpapan," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana dilaporkan Antara di Samarinda, Senin (2/10/2023).
Baca Juga: Kontrol Peredaran Ganja dari Lapas, Napi Samarinda Divonis 6 Tahun
1. IHK menjadi indikator ekonomi untuk mengukur perubahan harga
IHK merupakan indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur perubahan harga baik inflasi maupun deflasi) di tingkat konsumen. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Pada September 2023 terjadi inflasi di Kota Samarinda sebesar 0,19 persen dan Kota Balikpapan terjadi inflasi sebesar 0,02 persen.
Secara umum, gabungan dua kota IHK di Kaltim mengalami inflasi karena adanya peningkatan indeks harga pada tujuh kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi 0,32 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Ganti Rugi Lahan Warga Samarinda untuk Jalan Provinsi