Perang Bintang dalam Perebutan Kursi Pimpinan DPRD Kaltim
Semua kandidat menurut dengan keputusan pusat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times- Sebagai pemenang dalam kontestasi politik Pileg 2019 di Kalimantan Timur, Partai Golkar berhak mengusung kandidat yang nantinya memimpin para anggota dewan di DPRD Kaltim.
Empat nama yang diajukan adalah Makmur HAPK, M. Syahrun, Mahyunadi dan Sarkowi V. Zahry. Keempat calon tersebut bukan orang baru dalam pusaran politik Bumi Mulawarman—sebutan Kaltim.
Makmur HAPK adalah mantan Bupati Kabupaten Berau dua periode 2005-2010 dan 2010-2015. Saat ini menjabat sebagai ketua Harian DPD Partai Golkar Kaltim, Makmur juga merupakan kader senior. Pada pemilihan legislatif tahun ini, dia mendapat 38.211 suara. Paling banyak dibanding 54 anggota parlemen terpilih di Karang Paci--sebutan DPRD Kaltim.
Ada pula Mahyunadi yang merupakan ketua DPRD Kutai Timur dengan 21.903 suara. Dia juga menduduki posisi wakil ketua DPD Golkar Kaltim. Sementara itu petahana DPRD Kaltim, M. Syahrun bertengger dengan 14.042 suara.
Selanjutnya Sarkowi V. Zahry paling akhir 11.411 aspirasi yang juga merupakan wakil Sekretaris DPD Golkar Kaltim.
Baca Juga: Juara Pileg 2019, Golkar Kaltim Usulkan Empat Calon Pimpinan Dewan
1. Enggan melalukan lobi politik
Dikonfirmasi, Makmur HAPK mengatakan, dia menyerahkan semuanya kepada DPP Partai Golkar. Apapun yang menjadi ketetapan partai, dia ikut saja. “Berdoa saja yang terbaik, saya enggan mendahului pusat,” terangnya.
Meskipun dia karib dengan sejumlah pengurus di pusat, namun Makmur enggan melakukan lobi politik. Dia yakin dengan organisasi politik yang menaunginya selama ini bisa bertindak adil. Jika melihat, potensi yang ada, kans Makmur duduk di kursi pimpinan dewan begitu besar. Dari perolehan suara saja, mantan ketua DPD Golkar Berau itu sudah jawara, sementara posisi yang dipegang sekarang juga ketua harian DPD Golkar Kaltim. Namun, melihat semua potensi yang ada, dia enggan berspekulasi.
“Saya menghormati setiap keputusan pusat,” jelasnya.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Ini Total Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD Kota Bandung