Keluarga PDP COVID-19 yang Meninggal di Balikpapan Kini Berstatus ODP

Keluarga merasa tertekan dengan isu di media sosial

Balikpapan, IDN Times - Lima anggota keluarga Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia setelah terindikasi mengidap virus corona menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Dr. Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD).

Kamsani, Lurah Telaga Sari mengatakan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan ini dilakukan untuk menindaklanjuti kasus kematian seorang perempuan usia 35 tahun yang meninggal dunia setelah ditetapkan sebagai pasien PDP.

"Kami melakukan ini untuk memastikan kondisi kesehatan keluarga pasien yang meninggal kemarin (31/3), untuk memastikan kondisi kesehatan mereka," katanya ketika diwawancarai wartawan via telepon seluler, Rabu (1/4).

1. Kelima keluarga PDP ditetapkan jadi ODP

Keluarga PDP COVID-19 yang Meninggal di Balikpapan Kini Berstatus ODPdesain pribadi

Kamsani menjelaskan, kelima anggota keluarga tersebut terdiri dari ibu dan empat orang keluarga pasien yang tinggal dalam satu rumah. Pasien berjenis kelamin perempuan tersebut, tinggal di kawasan Jalan Prapatan RT 21 Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan Kota.

Berdasarkan arahan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan  Kota Balikpapan, kelima anggota keluarga pasien ditetapkan berstatus ODP. Pihaknya meminta agar keluarga yang ditetapkan ODP dapat mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Sesuai anjuran pemerintah, mereka diminta untuk melakukan isolasi di rumah, kalau kondisi kesehatannya baik-baik saja tidak apa-apa," jelasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Satu Orang PDP Virus Corona di Balikpapan Meninggal Dunia

2. Keluarga korban tertekan dengan lingkungan sekitar

Keluarga PDP COVID-19 yang Meninggal di Balikpapan Kini Berstatus ODPIlustrasi HOAX (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Ia menjelaskan, bahwa kondisi keluarga pasien saat ini sedang tertekan dengan kejadian meninggalnya salah satu anggota keluarga mereka setelah ditetapkan berstatus PDP corona.

Untuk itu, pihak kelurahan telah melakukan upaya sosialisasi ke masyarakat di sekitar rumah pasien untuk meluruskan informasi terkait status pasien yang meninggal dunia.

"Keluarga pasien juga tertekan, karena informasi yang beredar positif (virus corona), padahal hasil laboratorium belum keluar. Nanti kalau hasilnya negatif, kami akan sampaikan ke masyarakat untuk menjawab kekhawatiran," ujar Kamsani.

3. Menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium

Keluarga PDP COVID-19 yang Meninggal di Balikpapan Kini Berstatus ODPKepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty (IDN Times/Mela Hapsari)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty yang akrab disapa Dio bahwa diri hingga saat ini masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur untuk memastikan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kondisi pasien PDP yang telah meninggal tersebut.

"Kami masih menunggu informasi dari Dinkes Provinsi, karena mereka yang memiliki wewenang untuk menanyakan ke Laboratorium BBLK di Surabaya," jelasnya.

Sementara itu, mengenai isu yang beredar terkait dugaan penyebab meninggalnya Direktur Umum PDAM Kota Balikpapan Ghazali Rahman akibat terpapar virus corona, Dio membantah isu tersebut.

"Mohon maaf  jangan mudah mendiagnosa orang PDP atau positif, almarhum Pak Ghazali bukan ODP maupun PDP, pungkasnya.

Baca Juga: COVID-19, Aktivitas Bandara dan Pelabuhan di Balikpapan Dibatasi

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya