Meniti Pengalaman Baru, Ievana Patahkan Persepsi tentang Tionghoa

berbaur dengan suku lainnya justru menambah pengetahuan

Balikpapan, IDN Times - Orang-orang pada etnis Tionghoa sangat terkenal dengan etos kerjanya. Selain itu orang Tionghoa juga tersohor dengan sosok-sosok yang mampu mengembangkan bisnis sendiri, bahkan beberapa pernyataan menyebut banyak dari mereka hanya berputar pada bisnis itu secara turun-temurun.

Jarang sekali mendengar kegagalan dari minat yang mereka tekuni itu. 

Namun siapa sangka, beberapa orang Tionghoa juga ada yang melangkah keluar jalur dari persepsi yang dibangun di masyarakat tentang pribadi mereka dalam bekerja. Levana contohnya. Perempuan Chindo Balikpapan dengan nama lengkap Ievana Gunawan ini justru bisa mematahkan pemikiran orang-orang yang menganggap Cina Indonesia hanya tertarik pada bisnis pribadi. 

Ievana saat ini bekerja di perusahaan bank swasta terbesar di Indoensia. Meski terbilang masih baru, tetapi ia suka dan nyaman dengan pekerjaannya saat ini.

Lalu bagaimana Ievana melalui pekerjaannya ini selama di lingkungan tempat kerjanya. Simak kisahnya di  bawah ini.

1. Ingin mencari pengalaman dan mandiri

Meniti Pengalaman Baru, Ievana Patahkan Persepsi tentang Tionghoaislamicnet

Sama seperti yang lainnya, Ievana juga memiliki minat untuk bisa bekerja di tempat yang diminati. Dan dia memilih untuk bekerja di bank. Alasannya cukup simpel, mencari pengalaman dan bisa mendapatkan penghasilan secara mandiri.

Ia mengakui jika orangtuanya juga memiliki usaha pribadi yang dibangun untuk dilanjutkan oleh penerus di keluarganya. Tetapi dalam pikirannya tak terbersit untuk melakukan hal tersebut.

"Paling hanya membantu saja, tapi kalau yang melanjutkan nanti ada kakak sih," ucap wanita 24 tahun ini.

Baca Juga: Kawal Pembangunan IKN, Polda Kaltim Kirim 306 Personel ke Nusantara

2. Mendapat dukungan dari orang sekitar

Meniti Pengalaman Baru, Ievana Patahkan Persepsi tentang Tionghoailustrasi dukungan (pexels.com/fauxels)

Sementara itu langkah Ievana juga mendapat banyak dukungan, baik di keluarga besarnya maupun teman-teman di lingkungan tempat kerjanya. Sejauh ini, dirinya tak pernah mendapat penolakan atas langkah yang diambilnya. Pun rekan-rekannya di tempat kerja menerimanya dengan sangat baik.

"Paling kesulitannya hanya dalam pekerjaan saja. Saya kan seorang teler, dituntut harus cepat dan teliti, tetapi kalau kesulitan lainnya tidak ada, saya diterima dengan baik," kata dia.

Menurutnya, melihat keadaan saat ini dengan banyaknya orang-orang yang mampu berpikiran terbuka, sikap diskriminatif sudah tak ada lagi. Dalam pergaulannya pun tak ada masalah yang dia rasakan. Justru, kata dia, semakin banyak di tempat kerja dengan berbeda-beda suku, ia jadi belajar banyak budaya.

3. Imlek dilewati dengan terbatas

Meniti Pengalaman Baru, Ievana Patahkan Persepsi tentang Tionghoa(IDN Times/dok. Ievana Gunawan)

Sebenarnya ia ingin sekali melalui momen Imlek bersama teman-temannya. Hanya saja karena kondisi pandemik saat ini hal itu tidak memungkinkan. Bahkan perayaan imlek tahun ini untuk di lingkungan keluarganya saja juga dibatasi. 

Yang biasanya, pihak keluarganya akan berkumpul di rumahnya sebelum COVID-19, kali ini hanya bisa bertegur sapa melalui telepon saja. 

Namun kembali pada konteksnya, Ievana berharap dalam agar warga Tionghoa di Balikpapan semakin diterima dan bisa berbaur dengan suku lainnya, termasuk memberanikan diri dalam menjajaki pilihan di luar dari ekspektasi orang-orang saat ini. Melihat pengalamannya sendiri memilih bekerja dan membaur bersama suku lainnya, dirinya makin banyak belajar rasam dan tradisi dari etnis lainnya yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Dihina "Jin Buang Anak", Ini Sikap para Pemimpin Kaltim

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya