LeBron James dan Dwyane Wade mengikuti NBA Draft tahun 2003. LeBron James mendapat urutan pertama pada saat draft sedangkan Dwyane Wade mendapat urutan kelima pada draft tersebut.
LeBron James bergabung dengan tim kota kelahirannya yaitu Cleveland Cavaliers sedangkan Dwyane Wade bergabung dengan Miami Heat. Pada tahun 2006 Dwyane Wade berhasil mendapatkan gelar juara pertamanya bersama Miami Heat sedangkan LeBron pada tahun 2004 mendapatkan penghargaan Rookie of the Year.
LeBron James pada tahun 2010 memutuskan untuk berpindah tim dan bergabung dengan Miami Heat. LeBron James memilih untuk tidak memperpanjang kontrak dengan Cleveland Cavaliers. LeBron James merupakan bintang utama saat membela Cleveland Cavaliers dan di musim sebelum pindah berhasil meraih gelar MVP.
Miami Heat mendatangkan LeBron James dan Chris Bosh untuk membangun super team serta bertujuan agar Heat menjadi juara NBA lagi. LeBron James dan Dwyane Wade pernah menjadi rekan satu tim, yaitu saat NBA All-Star tahun 2005 dan Heat berhasil menyatukan kembali.
Miami Heat berhasil dalam melakukan investasi membangun tim. Miami Heat hanya memerlukan waktu dua tahun untuk menjuarai NBA. LeBron dan Wade berhasil membawa Heat menjadi juara NBA. LeBron James juga mendapat penghargaan MVP untuk ketiga kalinya dan berhasil menjadi final MVP. Pada musim tersebut LeBron dan Wade mencetak rata-rata poin 28,6 dan 22,6 per pertandingan.
Miami Heat berhasil juara back to back pada musim berikutnya serta mendominasi NBA. LeBron James menjadi MVP serta final MVP lagi. Wade dan LeBron juga sering melakukan gerakan alley-oop hampir dilakukan setiap pertandingan. Wade sering memberi umpan kepada LeBron karena posisi Wade adalah point guard yang mengatur penyerangan Heat.
Miami Heat pada tahun 2014 melaju ke partai final tetapi Heat harus kalah dari San Antonio Spurs dan setelah musim berakhir LeBron memutuskan untuk kembali memperkuat tim kota asalnya Cleveland Cavaliers.
LeBron dan Wade akhirnya berpisah setelah mendominasi bersama Heat selama empat musim.
Dwyane Wade pada tahun 2016 memutuskan untuk pindah dari Heat dan pergi membela tim kota asalnya yaitu Chicago Bulls. LeBron James bisa dibilang beruntung karena berhasil membawa tim kota asalnya juara pada tahun 2016 dan menebus dosa saat ia memutuskan pergi ke Miami Heat. Wade kurang beruntung karena tidak bisa berkontribusi banyak untuk Bulls karena ia mengalami cedera hingga akhir musim.
Wade pada tahun 2017 bergabung dengan Cleveland sehingga bisa bersatu dengan LeBron. Dilansir ESPN, dalam sebuah wawancara saat Wade ditanya tentang reuni dengan LeBron, “Ini seperti selai kacang dan jeli, kawan. Kita selalu bersama”. Wade sangat senang bisa menjadi satu tim lagi dengan LeBron James.
Wade dan LeBron tidak bertahan lama di Cleveland Cavaliers karena Wade harus di trade kembali ke Miami Heat pada 2018. Sebelum di trade, Cavaliers mengajak diskusi dengan Wade tentang rencana tersebut dan Wade memilih kembali pulang ke Miami Heat. Hal itu membuat duet LeBron dan Wade gagal mengulangi kesuksesan seperti di Miami Heat.
NBA All-Star 2019 menjadi momen terakhir bagi Wade dan LeBron untuk bermain bersama dalam satu tim karena pada tahun tersebut Wade memutuskan untuk pensiun setelah berkarier selama 16 tahun di NBA. Peristiwa menarik terjadi pada all-star 2019 ini, di mana Wade melakukan alley-oop kepada LeBron. Gerakan tersebut merupakan alley-oop terakhir dari salah satu duo terbaik yang pernah bermain di NBA.
LeBron James pada saat ini masih aktif bermain dan sekarang membela Lakers. Wade setelah pensiun mempunyai kegiatan baru yaitu ia menjadi salah satu pemilik dari tim Utah Jazz yang bermain di NBA.
LeBron James dan Dwyane Wade adalah legenda di NBA dan menjadi salah satu duo yang mendominasi saat bermain di tim Miami Heat. Dua gelar juara adalah sebagai bukti betapa berbahaya kedua orang tersebut pada masa jayanya.