15 Ibu Kota Negara Pecahan dari Uni Soviet, Kota Mana Favoritmu?

Moscow merupakan Ibu Kota dari negara Rusia. Kota yang memiliki luas 2.561 kilometer persegi ini dikenal sebagai kota terluas yang ada di Rusia. Kota ini dikenal memiliki suasana yang lembap. 

Saat musim dingin, suhu di kota tersebut dapat mencapai -25 hingga -30 derajat celcius. Sedangkan saat musim panas, suhu di kota tersebut dapat mencapai 10 hingga 35 derajat celcius.

Baku merupakan ibu kota negara Azerbaijan dan diketahui sebagai kota terbesar di negara tersebut. Uniknya, Baku terletak di kedalaman 28 meter di bawah permukaan laut. Hal tersebut membuat Baku sebagai ibu kota negara dengan kedalaman terendah di dunia. 

Baku memiliki julukan sebagai kota angin. Hal tersebut tak lepas dari kencangnya angin yang berembus di kota tersebut sepanjang tahunnya. 

Minsk merupakan Ibu Kota Negara Belarus yang merdeka pada 25 Agustus 1991. Kota ini mempunyai luas sebesar 409 kilometer persegi. Populasi dari kota ini sudah mencapai sekitar 2 juta jiwa dan menjadikan sebagai salah satu kota terpadat di Belarus. 

Dalam sejarahnya, penduduk di Kota Minsk menggunakan berbagai bahasa dengan bahasa utamanya ialah Bahasa Ruthenian. Sejak 1569, penduduk di kota tersebut mempunyai bahasa resmi, yaitu Bahasa Polandia. 

Kota Tallinn yang merupakan Ibu Kota Estonia yang merdeka pada 20 Agustus 1991. Kota ini merupakan kota terpadat yang ada di Estonia. Bagaimana tidak, Tallinn merupakan pusat ekonomi, industri, dan budaya bagi masyarakat Estonia. 

Kota ini sendiri memiliki luas sebesar 159 kilometer persegi. Uniknya, kota ini memiliki 2 zona waktu yang berbeda, yaitu UTC+2 dan UTC+3.

Kalau Kota Tbilisi merupakan ibu kota dari Georgia yang merdeka pada 9 April 1991. Kota ini ditemukan pada abad ke-5 sebelum masehi oleh Vakhtang I Iberia. Populasi di kota ini memang cukup padat, yaitu mencapai 1,17 juta jiwa. 

Terdapat 10 distrik yang ada di Kota Tbilisi dan beberapa distrik yang terkenal ialah distrik Vake dan Gldani. Iklim di kota ini dapat dikatakan cukup sejuk, yaitu rata-rata 13,1 derajat celcius. 

Kazakhstan yang merdeka pada 16 Desember 1991 memiliki ibu kota yang bernama Astana. Kota ini merupakan salah satu kota yang paling maju dalam hal perekonomian di Asia Tengah. Tak heran jika populasi Kota Astana cukup banyak, yaitu 1,17 juta jiwa. 

Saat ini, nama resmi dari kota Astana adalah Nur-Sultan. Dalam sejarahnya, nama asli dari kota ini memang Nur-Sultan yang berganti menjadi Astana pada tahun 1998 hingga 2019. 

Ada juga Kota Bishkek yang merupakan ibu kota dari negara Kirgizstan yang merdeka pada 31 Agustus 1991. Kota ini cukup dekat dengan perbatasan negara Kirgizstan dengan Kazakhstan. Populasi penduduk di kota ini sendiri mencapai lebih dari 1 juta jiwa. 

Kota ini sendiri mempunyai sebuah permasalahan lingkungan yang serius, terutama yang berkaitan dengan kualitas udara. Pada tahun 2010, emisi polusi udara di kota tersebut mencapai 14.400 ton dan diprediksi meningkat setiap tahunnya. 

Pada 5 September 1991, Latvia menyatakan kemerdekaannya dengan Ibu Kota Riga. Setidaknya terdapat lebih dari 600.000 jiwa tinggal di kota tersebut. Kota ini dikenal memiliki arsitektur bangunan yang kuno sekaligus unik. 

Luas dari Kota Riga mencapai 304 kilometer persegi. Bulan Januari dan Februari merupakan waktu yang mana kota ini mencapai suhu terendah, yaitu sekitar -5 hingga 20 derajat celcius. 

Kota Vilnius merupakan ibu kota Lithuania yang merdeka pada 6 September 1991. Kota ini dikenal sebagai pusat budaya di kawasan Eropa Timur. Luas dari kota ini sekitar 401 kilometer persegi. 

Setidaknya terdapat hampir 600.000 penduduk yang menetap di Kota Vilnius. Kota ini juga dijuluki sebagai kota dengan arsitektur bangunan tertua oleh UNESCO pada tahun 1994. 

Moldova juga menyatakan kemerdekaan pada 27 Agustus 1991 dengan Ibu Kota Chisinau. Layaknya ibu kota negara lainnya, kota ini merupakan pusat industri dan bisnis di negara Moldova. Setidaknya terdapat 530.000 jiwa yang menetap di kota ini. 

Kota ini sempat jatuh ke beberapa kekuasaan yang berbeda seperti Uni Soviet, Kerajaan Rusia, hingga Rumania. Tak heran jika budaya masyarakat setempat cukup beraneka ragam. 

Kota Dushanbe merupakan ibu kota dari Tajikistan yang merdeka pada 9 September 1991. Kota tersebut merupakan kota terluas dan terbesar di negara Tajikistan. Luas dari kota ini sendiri mencapai 203 kilometer persegi. 

Kota ini sendiri dikenal cukup panas. Bahkan, meskipun berada di musim dingin, udara di kota tersebut dapat dikatakan masih hangat. 

Pada 27 Oktober 1991, Turkmenistan meraih kemerdekaannya dengan Ibu Kota Ashgabat. Kota ini cukup dekat dengan perbatasan negara Turkmenistan-Iran. Luas dari kota ini mencapai 440 kilometer persegi. 

Dapat dikatakan kota ini memiliki waktu musim dingin yang sangat singkat. Kota Ashgabat memiliki suhu udara yang cukup panas setiap bulannya dan bahkan pernah mencapai lebih dari 40 derajat celcius. 

Armenia yang merdeka pada 21 September 1991 memiliki ibu kota yang bernama Yerevan. Yerevan merupakan pusat ekonomi, industri, administrasi, hingga budaya bagi masyarakat Armenia. Luas dari kota ini mencapai 223 kilometer persegi. 

Sedangkan penduduk kota Yerevan dapat mencapai 1,06 juta jiwa. Olahraga sepak bola merupakan jenis olahraga yang paling populer di kota ini dan tak heran jika Yerevan banyak menghasilkan beberapa pesepak bola ternama. 

Kota Kiev merupakan Ibu Kota Negara Ukraina yang merdeka pada 4 Agustus 1991. Kota ini mempunyai luas 839 kilometer persegi. Tak heran jika populasi di kota ini sangat banyak, yaitu lebih dari 2,9 juta jiwa. 

Kiev dikenal sebagai kota yang memiliki pendidikan dan sistem transportasi yang sangat baik. Dalam sejarahnya, kota Kiev merupakan salah satu kota tertua yang ada di Eropa Timur. 

Seperti diketahui, Ukraina sedang berkonflik perang terbuka dengan Rusia. Kota Kiev menjadi salah satu tempat terjangan bom-bom canggih diluncurkan para tentara Rusia. 

Kondisi Kota Kiev terbaru memang bisa digambarkan. 

Ada juga kota Tashkent yang merupakan ibu kota Uzbekistan yang merdeka pada 1 September 1991. Kota ini dikenal sebagai kota terpadat di Asia Tengah. Letak dari kota ini berada di sebelah utara Uzbekistan dan berdekatan dengan perbatasan negara dengan Kazakhstan.

Kota yang memiliki luas 334 kilometer persegi itu memiliki 2,5 juta jiwa penduduk. Kebanyakan dari penduduk di kota tersebut beretnis Uzbeks yang merupakan etnis mayoritas di negara Uzbekistan.

Nah, itu dia potret 15 ibu kota negara-negara pecahan dari Uni Soviet. Kota-kota di atas pastinya memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat setempat. Adakah salah satu kota di atas yang ingin kamu kunjungi suatu hari nanti?