Transformasi Ekonomi Kaltim, di Tengah Larangan Ekspor Batu Bara
Ada makna positif di balik pelarangan ekspor batu bara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Transformasi ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini terus dilakukan. Hilirisasi produk terbarukan sebagai potensi ekonomi di luar minyak dan gas bumi (migas) serta batu bara terus digenjot, menggantikan ekonomi berbasis sumber daya alam yang tidak terbarukan.
“Ekonomi Kaltim tidak bisa terus menerus bergantung pada sektor migas maupun batu bara,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Senin (10/1/2022).
Baca Juga: Realisasi Pajak Daerah di Kaltim Tembus Angka Rp4,7 Triliun
1. Sumber pendapatan di Kaltim
Selama ini, sektor pertambangan dan perkebunan memberi kontribusi sangat signifikan terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Kaltim. Selain ekspor batu bara dan migas, crude palm oil (CPO) kelapa sawit juga menjadi komoditas ekspor yang menunjang ekonomi Kaltim.
Karenanya, Kaltim tidak boleh terlena, transformasi ekonomi menjadi hal yang harus dilakukan, sehingga tidak selalu tergantung pada produk-produk sumber daya alam tak dapat diperbarui.
Baca Juga: Pansus RUU IKN Menggelar Konsolidasi Publik dengan Akademisi Kaltim