Realisasi Investasi di Kaltim Mencapai Rp27 Triliun pada Triwulan II

Investasi tumbuhan signifikan pasca pandemik COVID-19

Samarinda, IDN Times - Pandemik COVID-19 masih menjadi ancaman dunia. Tak terkecuali Indonesia. Tapi investasi di Kalimantan Timur (Kaltim) tetap tumbuh dengan baik.

Realisasi investasi, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) menunjukkan tren yang tetap positif. 

“Alhamdulillah, kita masih bisa bangkit dengan realisasi investasi ini. Walau, dirasa kontribusi dari pusat ke daerah memang belum seberapa besar,” ucap Gubernur Kaltim Isran Noor dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Jumat (9/9/2022). 

1. Realisasi investasi di Kaltim mencapai Rp27 triliun

Realisasi Investasi di Kaltim Mencapai Rp27 Triliun pada Triwulan IIGubernur Kaltim, Isran Noor. Potret ini diambil di kantor BPK RI Perwakilan Kaltim tatkala pandemik COVID-19 belum melanda Kaltim (IDN Times/Yuda Almerio

Hingga triwulan II tahun 2022 realisasi investasi di Kaltim tembus mencapai Rp27 triliun dari jumlah proyek 3.535 paket dengan jumlah tenaga kerja yang terserap 24.945 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari realisasi PMDN mencapai Rp19 triliun dari jumlah proyek 3.091 paket dengan penyerapan tenaga kerja 16.178 orang dan PMA Rp8 triliun dari jumlah proyek 444 paket dengan penyerapan tenaga kerja 8.767 orang.

Selanjutnya, target realisasi investasi tahun 2022 ditetapkan pencapaiannya sebesar Rp54 triliun. Pada triwulan II (April-Juni) tahun 2022 ini tercatat realisasi investasi mencapai angka Rp12,1 triliun. Dengan rincian realisasi PMDN sebesar Rp8,83 triliun (917 proyek) dan realisasi PMA sebesar US$ 227,5 juta atau sebesar Rp3,26 triliun (173 proyek).

Baca Juga: Iming-iming Mainan, Seorang Remaja di Samarinda Cabuli Anak 5 Tahun

2. Perbandingan investasi Kaltim tahun 2021

Realisasi Investasi di Kaltim Mencapai Rp27 Triliun pada Triwulan IIIlustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara, jika melihat realisasi investasi pada 2021 sejak triwulan I-IV atau Januari-Desember 2021, yaitu PMDN realisasi investasi Rp30,3 triliun dari jumlah proyek atau paket 9.291 dengan tenaga kerja yg terserap 5.790 orang. Sementara PMA realisasi investasi Rp10,8 triliun dari jumlah proyek 1.034 paket dengan tenaga kerja yang terserap 21.615 orang.

Dari kedua realisasi tersebut, total realisasi investasi sejak triwulan I-IV mencapai Rp41,2 triliun dari total proyek yg dilaksanakan 10.325 paket dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 27.405 orang.

Maka dari itu, tidak menutup kemungkinan jumlah realisasi investasi sejak triwulan I-II baru mencapai Rp27 triliun, diyakini akan meningkat hingga akhir Desember atau triwulan IV.

“Kita berusaha bisa tercapai di akhir tahun. Karena saat ini, kurang lebih 40 persen sudah realisasi tersebut tercapai,” jelas Isran. 

3. Realisasi investasi sektor pertambangan menjadi dominan

Realisasi Investasi di Kaltim Mencapai Rp27 Triliun pada Triwulan IIIlustrasi Tambang (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemudian, jika dilihat berdasarkan sektor usaha maka realisasi investasi PMDN yang dapat dicapai sampai dengan triwulan II tahun 2022 menunjukkan subsektor pertambangan mengalami penambahan investasi terbesar yaitu mencapai Rp3,76 triliun dan memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu sebesar 42,61 persen. Industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi sebagai kontributor kedua mencapai Rp2,11 triliun atau 23,90 persen. Industri makanan kontributor ketiga mencapai Rp1,16 triliun atau 13,21 persen.

Secara keseluruhan terdapat sekitar 20 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMDN pada triwulan II tahun 2022. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor pertambangan yang menyerap tenaga kerja Indonesia paling banyak yaitu 1.908 orang atau 36,90 persen dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan investasi PMDN.

Selanjutnya subsektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.320 orang atau 25,23 persen dari total seluruh tenaga kerja Indonesia yang terserap. Subsektor jasa lainnya menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 807 orang atau 15,61 persen.

Sementara, realisasi PMA pada triwulan II tahun 2022 mencapai US$ 227,5 juta atau sebesar Rp3,26 triliun, dengan sebaran yang berada di 10 kabupaten/kota.

4. Investasi terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Timur

Realisasi Investasi di Kaltim Mencapai Rp27 Triliun pada Triwulan IIIlustrasi tambang batu bara. (IDN Times/Istimewa)

Kabupaten Kutai Timur memberikan kontribusi paling siginifikan dengan nilai US$ 102,22 juta atau sebesar Rp1,46 triliun (44,93 persen dari total realisasi PMA), terdiri atas 30 proyek PMA. Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi kontributor kedua yaitu mencapai US$ 35,00 juta atau sebesar Rp502,34 miliar (15,39 persen).

Sedangkan Kabupaten Kutai Barat merupakan kontributor ketiga yaitu sebesar US$ 26,66 juta atau sebesar Rp382,62 miliar (11,72 persen).

Dari sisi penyerapan tenaga kerja Indonesia paling besar terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu sebanyak 3.846 orang, disusul Kabupaten Kutai Timur sebanyak 1.019 orang dan Kabupaten Berau sebanyak 627 orang. Total penyerapan tenaga kerja asing sebanyak 161 orang. Total penyerapan tenaga kerja Indonesia dan asing selama periode triwulan II ini sebanyak 6.548 orang.

“Kita bersyukur, meski pandemik terjadi, tapi realisasi investasi masih tetap berjalan, termasuk investasi asing,” ucap Isran.

Sedangkan realisasi PMA berdasarkan sektor usaha, pertambangan mendapatkan tambahan investasi terbesar yaitu US$ 97,27 juta (Rp1,39 triliun) atau sebesar 42,76 persen dari keseluruhan realisasi PMA. Subsektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar bagi investasi di wilayah ini adalah tanaman pangan, perkebunan dan peternakan yaitu sebesar US$ 46,44 juta (Rp 666,51 miliar) atau 20,42 persen dan subsektor industri makanan sebesar US$ 29,54 juta (Rp424,03 miliar) atau 12,99 persen. 

Baca Juga: Pelari Samarinda Meninggal Dunia saat Lomba Lari Balikpapan Open 10K

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya