TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penampakan Sepasang Buaya Putih dan Naga Mistis dari Mahakam Ulu

Cerita mitos masyarakat pedalaman

Ilustrasi batu dinding di Mahakam Ulu (Dok.IDN Times/Istimewa)

Mahulu, IDN Times - Sepasang buaya putih konon disebutkan sering muncul dan mengejutkan penumpang speedboat jurusan Mahakam Ulu (Mahulu)-Kutai Barat (Kubar) di Muara Kelian Sungai Mahakam di Kutai Barat Kalimantan Timur (Kaltim). 

Seperti penampakan dua ekor buaya putih sedang berjemur terlihat di seberang Kampung Kelian Long Iram Kubar pada 4 April 2017 silam. 

Baca Juga: Sungai Mahakam sebagai Tempat Keramat Masyarakat Mahulu

1. Keberadaannya sulit untuk diabadikan

Ilustrasi Buaya Putih www.grid.id

Namun penampakan ini hanya untuk mata pengunjung dan warga saja, karena jika mengeluarkan kamera untuk mengambil gambar otomatis sepasang buaya putih tersebut akan menyelam ke Sungai Mahakam lalu menghilang.

"Sering saya melihat munculnya dua ekor buaya di Muara Kelian itu. Yang aneh, kedua buaya itu warnanya putih," ujar seorang motoris speedboat jurusan Mahulu-Kubar

Kedua buaya putih tersebut dikatakan memiliki panjang kurang lebih tiga meter dan lebar lebih dari 60 centimeter.  Kemunculan buaya sampai saat ini tidak membahayakan pengunjung maupun warga karena belum ada kabar penyerangan oleh buaya.

Meskipun tidak menelan mangsa, warga tetap waspada terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.

 “Makanya warga Muara Kelian yang mencari ikan di Sungai Mahakam selalu berhati-hati. Berikut, anak-anak tidak diperkenankan mandi di sungai. Lokasi munculnya buaya itu menjurus ke arah Sungai Kelian, anak Sungai Mahakam,” jelas Tono, salah satu tokoh warga Kubar. 

2. Puluhan penambang emas ilegal lenyap

Lokasi longsor pada penambang emas ilegal di kawasan Kimbahan Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan (Solsel) Dok. IDN Times

Tono juga menerangkan bahwa kurang lebih 15 tahun lalu, Sungai Kelian ini merupakan alur tambang emas PT Kelian Equatorial Mining (KEM) yang sudah tutup tahun 1990-an. Namun beberapa titik bekas penambangan sampai sekarang masih dimanfaatkan oleh para penambang emas liar. 

Dulu pernah terjadi kecelakaan pada penambang ilegal di Sungai Kampung Kelian Dalam pada tahun 1996 silam. Kala itu puluhan orang penambang liar meninggal setelah lahan pertambangan yang digarap di kedalaman kurang lebih 20 meter longsor.

Tak hanya buaya putih, namun warga Mahulu juga dikejutkan dengan kemunculan sepasang ular raksasa yang sama besarnya dengan drum atau kira-kira berdiameter 60 sentimeter dan panjangnya 40 meter.

Dua ular raksasa ini tampak meliuk-liuk di atas air di Riam Haloq Kampung Long Tuyog Kecamatan Long Pahangai.  Ular yang hanya sekadar lewat ini dipercaya warga Suku Dayak sebagai sosok naga.

Baca Juga: Wisata Air Terjun Mahulu di Perbatasan dengan Malaysia

Berita Terkini Lainnya