Ngaku Gak Overthinking? Coba Cek, Mungkin Kamu Termasuk Tanpa Disadari!

Banyak orang menganggap dirinya hanya “terlalu hati-hati” atau “suka mikir panjang”. Padahal, bisa jadi mereka sedang terjebak dalam lingkaran overthinking.
Overthinking bukan sekadar berpikir lama tentang sesuatu, tapi ketika pikiran terus berputar tanpa henti, bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun.
Menjadi seorang overthinker sebenarnya tidak selalu buruk. Kamu mungkin dikenal teliti dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Namun, jika kebiasaan ini berlebihan, dampaknya bisa membuat kamu mudah cemas, ragu, dan sulit merasa tenang.
Berikut lima tanda yang menunjukkan kamu mungkin lebih overthinker dari yang kamu kira:
1. Kamu sering mengulang percakapan di kepalamu

Setelah berbicara dengan seseorang, kamu sering mengulang percakapan itu dalam pikiran-memikirkan apakah kata-katamu menyinggung, apakah orang lain salah paham, atau seharusnya kamu menjawab dengan cara berbeda.
Kebiasaan ini membuatmu sulit move on dari momen kecil. Bahkan hal sepele bisa mengganggu pikiran selama berjam-jam karena kamu terbiasa mengurai segala sesuatu terlalu detail.
2. Kamu membayangkan skenario terburuk

Sebelum melakukan sesuatu, kamu cenderung memikirkan segala kemungkinan buruk: takut terlambat, takut gagal, atau takut ditolak-padahal peluangnya kecil.
Ini tanda bahwa kamu lebih fokus pada sisi negatif daripada peluang positif, sehingga sering merasa ragu untuk melangkah.
3. Kamu sulit membuat keputusan cepat

Saat harus memilih sesuatu — entah makanan, pakaian, atau tempat nongkrong-kamu bisa menghabiskan banyak waktu hanya untuk menimbang-nimbang.
Kamu takut menyesal dan ingin memastikan pilihan yang benar-benar “paling tepat”. Sifat perfeksionis ini sering membuatmu justru terjebak dalam keraguan tanpa akhir.
4. Kamu sering menunda aksi karena terlalu banyak pertimbangan

Overthinking sering membuat kamu menunda tindakan karena merasa belum siap atau belum menemukan waktu yang “sempurna”.
Padahal, terlalu lama berpikir bisa membuat ide atau rencana bagus hanya berakhir di kepala. Sering kali, langkah kecil lebih berarti daripada menunggu semua terasa aman dan pasti.
5. Kamu sulit tenang saat sendiri

Ketika sendirian, pikiranmu justru semakin ramai. Kamu mulai mengingat kesalahan masa lalu, mencemaskan masa depan, atau membayangkan hal-hal yang belum tentu terjadi.
Alih-alih menikmati waktu sendiri, kamu malah tenggelam dalam arus pikiran tanpa henti. Akibatnya, otak jarang benar-benar beristirahat dan kamu mudah lelah secara mental.
Overthinking bisa dialami siapa saja, tapi menyadarinya adalah langkah awal untuk mengendalikan pikiran. Cobalah fokus pada apa yang bisa kamu kendalikan dan biarkan hal lain berjalan sebagaimana mestinya.