Mengenal Lift Paternoster, Lift Unik yang Terus Bergerak Tanpa Henti

Sejarah lift telah dimulai lebih dari dua ribu tahun lalu. Mengutip Elevator History, teknologi lift pertama kali dikembangkan oleh insinyur Romawi dan Yunani kuno untuk memudahkan perpindahan orang dan barang secara vertikal. Setelah melalui berbagai eksperimen di Eropa pada Abad Pertengahan, desain lift modern mulai terbentuk pada pertengahan abad ke-19.
Periode 1850 hingga awal 1900-an menjadi masa paling inovatif dalam perkembangan lift. Salah satu temuan paling unik pada era tersebut adalah lift Paternoster, model lift yang bergerak terus-menerus tanpa berhenti di setiap lantai.
1. Asal-usul nama Paternoster berasal dari doa agama Katolik

Awalnya, lift ini dikenal dengan nama Cyclic Elevator. Namun, sebutan Paternoster kemudian lebih populer di Inggris dan Eropa. Nama tersebut diambil dari dua kata pertama Doa Bapa Kami dalam bahasa Latin, Pater Noster, yang berarti “Bapa Kami”. Penamaan ini merujuk pada desain lift yang menyerupai untaian tasbih Rosario.
Menurut Atlas Obscura, lift Paternoster diciptakan pada 1860-an oleh arsitek asal Liverpool, Inggris, Peter Ellis. Meski begitu, Elevator History mencatat lift Paternoster pertama baru dibangun pada 1884 di Dartford, Inggris, oleh perusahaan teknik J & E Hall, yang hingga kini masih beroperasi dengan fokus pada teknologi pendinginan.
2. Kemunculan lift Paternoster bermula di Liverpool

Lift Paternoster kemudian banyak digunakan di gedung pemerintahan dan pusat perbelanjaan, terutama di Jerman dan wilayah Eropa Timur. Instalasi pertamanya di luar Inggris dilakukan di Stuttgart, Jerman. Keunikan desainnya bahkan menginspirasi berbagai karya sastra dan film.
Secara teknis, lift Paternoster terdiri dari sejumlah kabin terbuka yang terhubung pada rantai besar dan bergerak vertikal secara terus-menerus. Saat kabin mencapai lantai paling bawah, kabin akan bergeser ke samping lalu naik kembali ke atas, begitu pula sebaliknya di lantai teratas.
3. Mekanismenya bergerak berkelanjutan

Setiap kabin hanya mampu menampung satu hingga dua orang. Dengan kecepatan sekitar 0,3 meter per detik, pengguna harus naik dan turun dengan cepat karena lift tidak pernah berhenti. Desain ini memungkinkan perpindahan antar lantai menjadi lebih efisien pada masanya.
Namun, pada paruh kedua abad ke-20, penggunaan lift Paternoster mulai ditinggalkan karena faktor keselamatan. Tercatat antara 1970 hingga 1993, lima kecelakaan fatal terjadi akibat penggunaan lift ini. Salah satu insiden paling dikenal terjadi pada 1989 di Menara Claremont Universitas Newcastle, yang berujung pada penutupan seluruh lift Paternoster di Inggris selama 18 bulan.
4. Penggunaan lift Paternoster telah dilarang di berbagai negara karena isu keselamatan

Penutupan tersebut dilakukan untuk evaluasi keselamatan, pemasangan perangkat pengaman tambahan, serta penggantian lift Paternoster dengan lift konvensional di sejumlah gedung.
Meski produksinya dihentikan sejak 1970-an, lift Paternoster masih beroperasi di beberapa negara. Di Ceko, tercatat sekitar 68 unit masih aktif, dengan hampir setengahnya berada di Praha. Lift-lift ini justru dianggap sebagai warisan sejarah dan objek nostalgia, sehingga dilindungi dan direstorasi.
5. Masih bisa ditemukan di beberapa tempat

Atlas Obscura menyebut salah satu lift Paternoster paling terawat berada di Balai Kota Praha, dengan 12 kabin yang dirancang John Prokopec pada awal abad ke-20. Sementara itu, laporan BBC pada 2017 mengungkap pengalaman serupa masih bisa ditemukan di Universitas Sheffield, Inggris. Adapun Quartz mencatat sekitar 250 unit lift Paternoster masih berfungsi di Jerman hingga 2015.
Kini, meski tampil klasik dan terkesan berisiko, sebagian lift Paternoster modern telah dilengkapi sistem keamanan canggih. Beberapa di antaranya bahkan dikendalikan sepenuhnya oleh komputer buatan perusahaan teknologi global seperti Hitachi.


















