Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Legenda Anak Sungai Mahakam: Kisah 3 Bersaudara dan Kokok Ayam Sakti

Web

Samarinda, IDN Times - Sungai Mahakam tak hanya menjadi jalur transportasi utama di Kalimantan Timur, tetapi juga menyimpan banyak cerita legenda yang diwariskan turun-temurun. Salah satu kisah paling menarik adalah tentang tiga bersaudara: Siluq, Ayus, dan Ongo, yang konon menjadi cikal bakal anak sungai Mahakam.

1. Ritual sakti sang kakak

Tebing batu di sungai mahakam (zonautara.com/Ronny A. Buol)

Siluq, sang kakak tertua, dikenal sebagai perempuan cerdas yang mendalami ilmu kesaktian melalui ritual bedewa. Sementara itu, Ayus, adik tengah, memiliki berbagai keterampilan, sedangkan Ongo, si bungsu, masih kecil dan belum banyak memiliki keahlian.

Suatu malam, hujan deras mengguyur rumah mereka. Atap bocor membuat Ayus dan Ongo kesulitan tidur karena kasur mereka basah. Sementara itu, Siluq tetap khusyuk bersembahyang, tak terpengaruh kondisi di sekitarnya. Menyadari keadaan rumah yang makin buruk, Ayus dan Ongo memutuskan pergi ke hutan untuk mencari kayu demi memperbaiki atap yang rusak.

2. Nasi sakti yang gagal

Jembatan Samarinda di Sungai Mahakam. (Instagram.com/bayuwirahadik)

Sebelum berangkat, Ayus meminta Siluq memasak nasi. Meski merasa terganggu karena harus meninggalkan ritualnya, Siluq akhirnya setuju. Namun, ia memberikan satu pesan penting:

"Saat kembali, jangan buka tutup periuk. Jika api mulai kecil, cukup tambahkan kayu bakar."

Sebagai gantinya, Siluq menggunakan ilmu saktinya dengan memasukkan daun padi ke dalam periuk berisi air, berharap daun itu berubah menjadi nasi melalui doanya.

Namun, begitu kembali, Siluq dikejutkan oleh fakta bahwa nasi belum matang sempurna dan masih bercampur daun padi. Ia pun murka. Ia menuduh Ayus telah melanggar larangannya dengan membuka tutup periuk, sehingga kesaktiannya dalam memasak sirna. Dalam amarahnya, Siluq memutuskan untuk pergi meninggalkan saudara-saudaranya, membawa serta ayam jantan saktinya.

3. Pertarungan magis di Sungai Mahakam

Web

Menyesali situasi yang terjadi, Ayus tak tinggal diam. Ia berusaha menghalangi kepergian Siluq dengan menciptakan bendungan menggunakan batu yang dilemparnya ke sungai. Namun, Siluq memiliki senjata rahasia: ayam jantan sakti yang kokokannya mampu menghancurkan apa pun di hadapannya. Dengan satu kokokan, bendungan itu pun runtuh.

Tak menyerah, Ayus kembali mencoba menghalangi Siluq dengan menciptakan hutan nipah sebagai penghalang. Namun, sekali lagi, kokokan ayam sakti Siluq berhasil menghancurkan rintangan tersebut. Akibatnya, hutan nipah yang roboh itu membentuk aliran sungai yang kini dikenal sebagai Kuala Bayur, Kuala Berau, dan berbagai delta di Sungai Mahakam.

4. Warisan legenda yang abadi

Sejumlah kapal tongkang melintasi Sungai Mahakam usai mengirim batu bara di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (18/1/2025). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa

Sejak saat itu, ketiga saudara itu berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Kisah mereka pun menjadi legenda yang terus diceritakan dari generasi ke generasi di Kalimantan Timur. Tak hanya sekadar cerita, legenda ini juga menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat sekitar Sungai Mahakam.

Meskipun zaman telah berubah, kisah ini tetap hidup, mengajarkan kita tentang konsekuensi dari tindakan, kekuatan ilmu, dan arti dari sebuah persaudaraan. Siapa sangka, pertarungan magis antara saudara dan seekor ayam sakti ini justru melahirkan bagian penting dari bentang alam Kalimantan?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
SG Wibisono
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us