Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

15 Film Samurai Terbaik Sepanjang Masa, Menurut Rotten Tomatoes

13 Assassins (dok. Asahi Broadcasting Corporation / 13 Assassins)
13 Assassins (dok. Asahi Broadcasting Corporation / 13 Assassins)

Samarinda, IDN Times - Genre film samurai telah lama menjadi pilar penting dalam sejarah perfilman, menawarkan kisah-kisah epik yang sarat aksi, kehormatan, dan filosofi mendalam. Dari era film hitam-putih klasik hingga produksi modern yang penuh warna, film samurai memikat penonton dengan narasi yang menggugah dan visual yang menawan. Genre ini tidak hanya menginspirasi sineas di Jepang tetapi juga memengaruhi banyak karya di Hollywood, seperti "Star Wars" dan "Kill Bill", berkat dampaknya yang mendalam pada budaya pop global.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas lima belas film samurai terbaik sepanjang masa berdasarkan rating Rotten Tomatoes. Setiap film akan kita soroti dari segi kekuatan dan kualitasnya, membawa Anda dalam perjalanan melintasi waktu dan budaya untuk merasakan intensitas dan keindahan dari film-film samurai yang abadi!

1. "Blade of the Immortal" (2017) – 86%

Blade of the Immortal (dok. Warner Bros. / Blade of the Immortal)
Blade of the Immortal (dok. Warner Bros. / Blade of the Immortal)

"Blade of the Immortal" mengisahkan seorang samurai abadi yang terjebak dalam siklus balas dendam berdarah. Film ini mengikuti perjalanan emosional dan fisik sang samurai saat ia berusaha menebus dosa-dosanya dengan melindungi seorang gadis muda yang keluarganya dibunuh kelompok penjahat kejam. Dengan koreografi aksi yang brilian dan sinematografi yang memukau, "Blade of the Immortal" menawarkan pengalaman menonton yang mendebarkan. Ketegangan terus terjaga sepanjang film, membuat penonton terpaku pada layar dengan adegan pertempuran yang intens dan dramatis.

2. "Zatoichi" (2003) – 87%

Zatoichi (dok. Office Kitano / Zatoichi)
Zatoichi (dok. Office Kitano / Zatoichi)

"Zatoichi" mengikuti petualangan seorang pendekar buta yang memiliki keterampilan pedang luar biasa. Kisah ini berfokus pada Zatoichi, seorang pengembara yang tampak sederhana namun memiliki kemampuan bertarung yang mematikan. Dengan latar belakang era feodal Jepang, Zatoichi terlibat dalam berbagai konflik dengan kelompok penjahat yang menindas penduduk desa. Keunikan film ini terletak pada kemampuannya menggabungkan aksi spektakuler dengan humor cerdas dan drama yang mendalam.

3. "Kagemusha" (1980) – 88%

Kagemusha (dok. Toho / Kagemusha)
Kagemusha (dok. Toho / Kagemusha)

"Kagemusha", karya Akira Kurosawa, mengisahkan seorang pencuri yang disewa untuk menggantikan seorang panglima perang yang terluka parah, Takeda Shingen. Untuk menjaga rahasia kondisi pemimpinnya dari musuh dan pengikutnya, klan Shingen merekrut pencuri yang mirip secara fisik dengan Shingen.

Dari seorang penipu kecil, pencuri ini tiba-tiba harus menghadapi tantangan besar dalam perannya sebagai pemimpin perang yang dihormati. "Kagemusha" menampilkan visual yang memukau dan adegan-adegan pertempuran yang spektakuler, menjadikannya salah satu film samurai terbaik sepanjang masa.

4. "Ninja Scroll" (1993) – 94%

Ninja Scroll (dok. Toho / Ninja Scroll)
Ninja Scroll (dok. Toho / Ninja Scroll)

"Ninja Scroll" mengikuti petualangan Jubei Kibagami, seorang samurai pengembara yang terjebak dalam konspirasi gelap setelah menyelamatkan seorang wanita ninja. Dalam dunia Jepang feodal yang penuh kekacauan, Jubei harus melawan delapan iblis Kimon—sekelompok musuh dengan kekuatan supernatural—untuk mengungkap rahasia kekuatan jahat mereka dan menyelamatkan negara. Dikenal karena animasinya yang detail dan koreografi pertarungan yang memukau, film ini menawarkan alur cerita yang penuh kejutan dan karakter yang kuat, menjadikannya favorit di kalangan penggemar anime dan film samurai di seluruh dunia.

5. "13 Assassins" (2010) – 95%

13 Assassins (dok. Asahi Broadcasting Corporation / 13 Assassins)
13 Assassins (dok. Asahi Broadcasting Corporation / 13 Assassins)

"13 Assassins" menceritakan usaha sekelompok samurai untuk menggulingkan Lord Naritsugu, seorang panglima perang tirani yang menebar ketakutan di era Shogun Tokugawa. Menghadapi kekejaman Naritsugu yang tak tertandingi, samurai Shinzaemon Shimada diberi tugas untuk mengakhiri kekuasaan sang penguasa. Dalam misi berbahaya ini, Shimada mengumpulkan dua belas pejuang lainnya untuk bergabung dalam perjuangan mereka. Film ini menawarkan aksi yang mendebarkan serta strategi cerdas dalam setiap adegan pertempuran, menggambarkan taktik perang kuno dengan detail menawan.

6. "Yojimbo" (1961) – 95%

Yojimbo (dok. Toho / Yojimbo)
Yojimbo (dok. Toho / Yojimbo)

"Yojimbo", disutradarai Akira Kurosawa, menceritakan tentang Sanjuro, seorang ronin yang tiba di sebuah kota kecil yang terjebak dalam konflik antara dua geng saingan. Dengan kecerdikannya, Sanjuro memanfaatkan pertentangan di antara geng-geng tersebut untuk kepentingan pribadinya, menciptakan kekacauan yang menguntungkan dirinya. Film ini menggabungkan humor gelap dengan aksi yang tajam, menawarkan kombinasi yang unik dan menghibur. Akira Kurosawa menghadirkan adegan pertempuran yang brilian dan karakter-karakter yang mendalam, menjadikan "Yojimbo" sebagai karya klasik yang tak terlupakan.

7. "Ran" (1985) – 96%

Ran (dok. Nippon Herald / Ran)
Ran (dok. Nippon Herald / Ran)

"Ran" adalah adaptasi epik dari drama klasik King Lear karya William Shakespeare, tetapi dipindahkan ke latar Jepang feodal. Film ini mengikuti kisah Hidetora Ichimonji, seorang penguasa tua yang membagi kerajaannya di antara ketiga putranya, yang kemudian memicu pengkhianatan, perang, dan kehancuran. Dengan sinematografi yang memukau, lanskap yang megah, dan kostum yang detail, Akira Kurosawa menyajikan narasi mendalam tentang ambisi, pengkhianatan, dan kejatuhan. "Ran" tidak hanya menonjol sebagai salah satu karya terbaik Akira Kurosawa tetapi juga sebagai salah satu film paling monumental dalam sejarah sinema.

8. "The Hidden Fortress" (1958) – 97%

The Hidden Fortress (dok. Toho / The Hidden Fortress)
The Hidden Fortress (dok. Toho / The Hidden Fortress)

"The Hidden Fortress" mengikuti kisah dua petani serakah, Tahei dan Matashichi, yang secara tidak sengaja terlibat dalam misi berbahaya untuk membantu seorang putri bangsawan, Putri Yuki, dan jenderalnya, Rokurota Makabe, melarikan diri dari wilayah musuh. Film ini tidak hanya menampilkan aksi dan humor yang seimbang, tetapi juga memukau penonton dengan sinematografi yang brilian dan narasi yang cerdas. Dengan perpaduan antara cerita epik, karakter yang menarik, dan teknik sinematik yang inovatif, "The Hidden Fortress" tetap menjadi salah satu karya paling penting dan berpengaruh dalam sejarah perfilman dunia.

9. "Throne of Blood" (1957) – 98%

Throne of Blood (dok. Toho / Throne of Blood)
Throne of Blood (dok. Toho / Throne of Blood)

"Throne of Blood" adalah adaptasi brilian dari Macbeth karya Shakespeare, yang dihadirkan dalam latar dunia samurai Jepang. Film ini mengikuti Jenderal Washizu yang terjerat dalam ambisi dan pengkhianatan setelah menerima ramalan dari roh hutan, yang akhirnya mengarah pada kehancurannya. Akira Kurosawa menciptakan atmosfer gelap dan mencekam dengan sinematografi tajam, permainan bayangan, dan elemen budaya Jepang yang khas. "Throne of Blood" diakui sebagai salah satu adaptasi Shakespeare terbaik, berhasil menerjemahkan tema kekuasaan dan pengkhianatan ke dalam konteks budaya yang berbeda tanpa mengurangi intensitas dan tragedi karya aslinya.

10. "The Twilight Samurai" (2002) – 99%

The Twilight Samurai (dok. Shôchiku / The Twilight Samurai)
The Twilight Samurai (dok. Shôchiku / The Twilight Samurai)

"The Twilight Samurai" mengikuti kehidupan Seibei Iguchi, seorang samurai pangkat rendah yang berjuang merawat dua putrinya dan ibunya yang sakit setelah kematian istrinya. Meski hidup dalam kemiskinan dan bekerja sebagai pembuat keranjang untuk memenuhi kebutuhan, Seibei tetap setia pada kehormatan dan prinsip-prinsip samurainya. Film ini menonjol dengan narasi yang intim dan emosional, menggali sisi manusiawi Seibei yang jarang terlihat dari seorang samurai. "The Twilight Samurai" menawarkan konflik batin yang menggugah antara kewajiban keluarga dan tanggung jawab sebagai samurai, menjadikannya film yang mendapat pengakuan tinggi dan dihargai karena penceritaannya yang luar biasa.

11. "Lady Snowblood" (1973) – 100%

Lady Snowblood (dok. Toho / Lady Snowblood)
Lady Snowblood (dok. Toho / Lady Snowblood)

"Lady Snowblood" mengisahkan Yuki Kashima, seorang wanita yang lahir di penjara dan dibesarkan dengan satu tujuan: membalas dendam terhadap mereka yang menghancurkan keluarganya. Film ini menonjol berkat visualnya yang menawan, dengan adegan pertarungan yang estetis dan koreografi aksi yang brutal namun indah.

Disutradarai Toshiya Fujita, "Lady Snowblood" menggabungkan narasi intens dan semangat balas dendam dengan elemen sinematik yang mencolok, termasuk penggunaan warna yang mencolok dan latar era Meiji yang detail. Penampilan Meiko Kaji sebagai Yuki memperkuat kekuatan emosional film ini, menjadikannya karya seni sinematik yang tak terlupakan.

12. "Samurai Rebellion" (1967) – 100%

Samurai Rebellion (dok. Toho / Samurai Rebellion)
Samurai Rebellion (dok. Toho / Samurai Rebellion)

"Samurai Rebellion" mengisahkan Isaburo Sasahara, seorang samurai yang berjuang melawan tuannya demi membela kehormatan keluarganya. Ketika putranya dipaksa menikahi selir tuan mereka, dan kemudian diusir untuk memberi jalan bagi pernikahan tuan dengan wanita lain, Isaburo menghadapi konflik batin yang mendalam.

Film ini menyelami tema kehormatan, cinta keluarga, dan pengorbanan, semuanya dalam latar era feodal Jepang yang penuh ketegangan. Dengan sinematografi yang menawan dan penyutradaraan yang mahir, "Samurai Rebellion" menyajikan drama emosional yang memaksa penonton untuk merenungkan arti sebenarnya dari kehormatan dan integritas.

13. "Sanjuro" (1962) – 100%

Sanjuro (dok. Toho / Sanjuro)
Sanjuro (dok. Toho / Sanjuro)

"Sanjuro" mengikuti petualangan ronin tangguh bernama Sanjuro, yang membantu sekelompok samurai muda menggulingkan seorang koruptor yang berkuasa. Film ini memadukan aksi dan humor dengan sempurna, menampilkan keahlian Akira Kurosawa dalam menyajikan cerita yang mendebarkan sekaligus menghibur.

Koreografi pertarungan yang intens dan karakterisasi yang mendalam membuat setiap adegan terasa hidup. Dengan dialog tajam dan strategi cerdik dari protagonisnya, "Sanjuro" menghadirkan momen-momen penuh ketegangan dan kejutan. Sinematografi yang memukau dan narasi yang dinamis menjadikan film ini sebagai salah satu karya samurai ikonik Kurosawa.

14. "Harakiri" (1962) – 100%

Harakiri (dok. Shôchiku / Harakiri)
Harakiri (dok. Shôchiku / Harakiri)

"Harakiri" mengisahkan Tsugumo Hanshiro, seorang ronin yang datang ke rumah klan samurai untuk melakukan ritual bunuh diri (seppuku). Namun, niat Hanshiro tersembunyi di balik rencananya untuk mengungkap korupsi dan ketidakadilan dalam klan tersebut.

Film ini mengkritik budaya samurai yang penuh kehormatan palsu dengan narasi yang menggugah dan pesan moral yang mendalam. Visual yang gelap dan atmosfer tegang memperkuat alur cerita intens, sementara penampilan kuat dan emosional Tatsuya Nakadai sebagai Hanshiro menambah kekuatan film ini. Sinematografi menawan dan penceritaan kompleks menjadikan Harakiri sebagai karya yang memprovokasi pemikiran tentang etika, keadilan, dan kemanusiaan.

15. "Seven Samurai" (1954) – 100%

Seven Samurai (dok. Toho / Seven Samurai)
Seven Samurai (dok. Toho / Seven Samurai)

"Seven Samurai" adalah sebuah epik klasik yang bercerita tentang tujuh samurai yang disewa oleh penduduk desa miskin untuk melindungi mereka dari serangan para perampok. Film ini tidak hanya menonjol karena cerita yang kuat dan karakter yang mendalam, tetapi juga karena sinematografinya yang inovatif dan penyutradaraan yang brilian. Setiap samurai memiliki latar belakang dan kepribadian yang unik, yang dijalin dengan indah dalam narasi yang penuh dengan drama, aksi, dan pengorbanan. Dengan pertempuran yang intens dan taktik perang yang cerdas, "Seven Samurai" menghadirkan ketegangan yang tak terlupakan. 

Menjelajahi dunia film samurai membawa kita pada perjalanan mendalam melalui budaya dan sejarah Jepang yang kaya. Dari kisah epik tentang kehormatan dan pengkhianatan hingga drama emosional yang menggugah, deretan film ini tidak hanya memikat dengan aksi dan visual yang menawan tetapi juga menyentuh inti dari kemanusiaan dan moralitas. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us