TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makam Mualim Syukur di Banjarmasin  Sudah Dipindah oleh Ahli Waris

MUI telah menyetujui dengan fatwanya

Makam Mualim Abdussyukur yang baru di Gang Mualim, Teluk Tiram.

Banjarmasin, IDN Times - Polemik Pemindahan Makam Mualim Abdussyukur di Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan akhirnya dianggap selesai. Ahli Waris almarhum ulama ternama di kota ini sudah melakukan pemindahan, Jumat pagi (5/5/2023).

Sebelum dipindah, pengurus Masjid Jami Teluk Tiram, Habib Fathurrachman Bahasyim sempat menolak untuk memindahkan makam tersebut. Sementara Abdurrahman yang merupakan ahli waris tetap ingin memindahkan makam. Keduanya melakukan mediasi di Polsek Banjarmasin Barat yang dipimpin Camat Banjarmasin Barat, Dr Ibnu Sabil, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga: Hari Buruh di Banjarmasin Diwarnai dengan Senam dan Diskusi

1. Alasan MUI menyetujui pemindahan makam

Proses mediasi pemindahan makam Mualim Abdusyukur di Polsek Banjarmasin Barat.

Setelah cukup lama perdebatan antara keduanya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin Habib Ali menyatakan bahwa terkait keributan itu dia mengimbau agar keputusan diserahkan saja ke ahli waris. Sebab ahli waris yang berhak mengelola makam orang tuanya itu.

"Ini adalah hak ahli waris yang ingin melakukan pemindahan makam orang tuanya," kata Habb Ali.

Tak hanya itu, selama ini, lokasi makan juga dianggap tidak relevan lagi yang letaknya di dalam Masjid. Alasannya karena memiliki keterbatasan waktu ziarah, apabila Masjid dikunci, sedangkan penziarah datang tak pandang waktu.

"Waktu makam juga terbatas, karena apabila Masjid dikunci, penziarah tidak bisa masuk. Jadi beralasan makam dipindah di rumah almarhum sendiri," ucapnya.

2. Tugas Habib Fatur selesai

Masjid Jami Teluk Tiram, Banjarmasin.

Fatwa yang disampaikan MUI sebagai penengah mediasi dianggap cukuo berdasar. Habib Ali mengaku telah melakukan penelusuran terkait tersebut, sehingga fatwa itu dapat dipertanggungjawabkan.

Fatwa MUI tersebut menjadi penyejuk semua pihak baik yang bersengketa maupun warga yang turut menyaksikan. Habib Fathurrachman Bahasyim, orang yang paling keras menentang pemindahan makam akhirnya melunak. Karena bagi Habib Fatur, itu sudah di tanggung MUI dengan segala fatwanya itu.

"Tugas saya selesai menyampaikan apa yang sudah menurut saya benar. Namun mediasi ini memang yang saya inginkan sejak awal. Tadi MUI sudah menyampaikan fatwanya dan mengizinkan pemindahan makam," katanya.

 

Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Khawatir Pendatang Menambah Angka Pengangguran

Berita Terkini Lainnya