Manfaatkan Peluang Bisnis di Bulan Ramadan dengan Berjualan Kue Kering

Jual kue dan hampers menjadi peluang menambah isi kantong

Banjarmasin, IDN Times - Momentum Hari lebaran adalah yang ditunggu-tunggu setiap umat muslim di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Banyak anak muda mengambil kesempatan untuk mulai berjualan atau membuka usaha di bidang kuliner. 

Saat Ramadan, penjual kue dan kudapan tiba-tiba menjamur. Meski demikian, selalu ada pembeli meski yang berjualan tidak sedikit. Hal inilah yang dijadikan sebagai kesempatan emas bagi anak muda untuk mengembangkan peluang usahanya.

1. Tak ingin lewatkan jual kuker untuk lebaran

Manfaatkan Peluang Bisnis di Bulan Ramadan dengan Berjualan Kue KeringKue kering buatan Tiara warga Kota Banjarmasin.

Salah satunya adalah Tiara, ia merupakan salah satu pelaku usaha kecil dan menengah di Banjarmasin. Warga Sungai Andai, Kota Banjarmasin ini mengaku setiap bulan Ramadan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan dengan menjajakan kue lebaran seperti kue kering jenis nastar, lidah kucing, putri salju dan lainnya.

Ia yakin jualanya laku, karena memang kue kering adalah yang dicari masyarakat sebagai pelengkap hidangan di hari bahagia Hari Raya Idulfitri. Termasuk untuk berbuka puasa saat Ramadan.

Ia mengaku, setiap harinya telah menjual 10 hingga 30 toples kue kering. Ia menjual dengan harga Rp25 ribu sampai Rp100 ribu, tergantung isi.

"Setiap tahun di bulan Ramadan saya mengambil kesempatan menjual kue kering secara online. Alhamdulillah usaha ini laku dan memang ditunggu-tunggu pelanggan saya," katanya saat ditemui di Banjarmasin, Sabtu (8/4/2023).

Baca Juga: Kasus Stunting di Banjarmasin Turun 5,4 Persen pada Tahun 2022

2. Bisnis hampers yang menguntungkan

Manfaatkan Peluang Bisnis di Bulan Ramadan dengan Berjualan Kue KeringUsaha Hampers milik Jumahuddin di Banjarmasin.

Tidak hanya Tiara, Jumahuddin warga HKSN, Banjarmasin Utara ini juga seorang warga yang tak ingin melewatkan peluang usaha menjelang lebaran yang dapat menambah isi kantong keluarga.

Selama Bulan Ramadan ini ia menjual aneka snack, kue hingga sembako yang dibungkus cantik menjadi hampers. Harga yang dijual variatif, mulai hampers Rp 8 ribu, 15 ribu, 35 ribu hingga Rp 200 ribu dijual sesuai keperluan.

Dari pilihan itu, hampers snack yang paling diminati. Untuk pelanggan beragam kalangan dan tak sedikit para pejabat Pemko Banjarmasin telah memesan hampers buatannya itu.

"Ini adalah peluang usaha dan itung-itung dapat menambah pendapatan keluarga. Hampers yang saya jual lumayan banyak peminatnya. Kalau yang paling laku hampers snack untuk anak-anak," katanya.

3. Pelaku usaha harus pandai membaca peluang

Manfaatkan Peluang Bisnis di Bulan Ramadan dengan Berjualan Kue KeringDr Muhammad Zainul

Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Kalimantan (Uniska), Dr M Zainul menyampaikan, banyaknya bermunculan pelaku usaha di Bulan Ramadan ini itu karena mereka pandai membaca peluang bahwa momentum ini banyak komOditi yang diperlukan masyarakat.

"Kemampuan mengidentifikasi adalah syarat yang harus dimiliki pelaku usaha agar dapat mengontrol tantangan yang dihadapi. Kemudian mampu me-manage peluang yang dihadapi itu bisa dieksekusi secara tepat dan cepat," katanya.

Zainul menambahkan, meningkatnya UMKM di daerah sekarang ini adalah pemicu yang paling kuat dalam mendukung perekonomian daerah.

Ia berharap, Pemerintah agar lebih memperhatikan lagi para industri manufaktur atau UMKM itu, melalui beberapa program UMKM si daerah Kalsel ini tentunya. 

Kemudian, sektor pariwisata salah satu pemicu yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Tentu hal itu perlu pembenahan potensi pariwisata tersebut, mulai dari akses jalan, daya tarik lokasi dan sarana prasarana lainnya itu harus mendapat perhatian jika ingin maju berkembang.

Dengan berkembangnya wisata maka akan turut membawa kesejahteraan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Resep Lapis India Khas Banjarmasin, Teman Minum Kopi dan Teh 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya