Kabut Asap di Ketapang, 271 Warga Terpaksa Mengungsi di Koperasi Desa

Warga setempat berdoa semoga hujan lekas turun

Pontianak, IDN Times - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) masih terus terjadi. Salah satunya adalah Kabupaten Ketapang, ratusan warga Desa Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan terpaksa harus mengungsi akibat kabut asap tebal.

Kabut asap tebal ini menyelimuti pemukiman mereka. Hal ini tentu dapat mengganggu aktivitas, serta membahayakan kesehatan warga, sehingga mereka terpaksa harus mengungsi ke sejumlah tempat yang jauh dari lokasi kebakaran.

Hujan memang sudah terjadi di sejumlah wilayah di Kalbar, namun api di dalam tanah gambut masih menyala sehingga sewaktu-waktu api tersebut dapat membakar kembali lahan di atasnya.

1. Total 271 warga Ketapang mengungsi

Kabut Asap di Ketapang, 271 Warga Terpaksa Mengungsi di Koperasi DesaWarga Ketapang mengungsi karena kabut asap semakin tebal. (IDN Times/Istimewa).

Dari data yang dikeluarkan oleh desa setempat, terdapat 130 Kartu Keluarga (KK) dengan total 271 warga yang mengungsi akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan. Kepala Desa (Kades) Pelang, Suandi MS mengungkapkan bahwa warga yang mengungsi di sejumlah lokasi ini sejak Minggu (3/9/2023).

“Mereka yang mengungsi karena pemukimannya terpapar asap yang tebal yang disebabkan oleh tiupan angin dari wilayah Pematang Gadung, Sungai Bakau, Sungai Besar, dan Sungai Pelang,” kata Suandi, Jumat (8/9/2023).

Baca Juga: Sleep Call Roadshow ke Pontianak, Fajar Beberkan Sifat Rachel Vennya

2. Mengungsi di kantor koperasi desa hingga rumah warga

Kabut Asap di Ketapang, 271 Warga Terpaksa Mengungsi di Koperasi DesaKabut asap tebal di Ketapang, warga mengungsi di rumah warga, hingga koperasi desa. (IDN Times/Istimewa).

Suandi mengatakan, ratusan warga yang mengungsi ini tersebar di beberapa tempat. Ada yang mengungsi di Kantor Koperasi Desa, rumah warga, rumah kepala dusun, bahkan ada juga yang mengungsi di rumah keluarganya.

“Mereka ini mengungsi di Kantor Koperasi Pelang Sejahtera, rumah warga Pak Samson, rumah kepala Dusun Kanalisasi, dan sisanya ada yang di tempat keluarganya,” kata Suandi.

Hingga saat ini, untuk mengantisipasi kabut asap agar tidak semakin tebal, upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh BPBD, Manggala Agni, Pleton Desa, Masyarakat Peduli Api, Polsek setempat dan dari masyarakat yang wilayahnya berada di sekitaran area Kahutla.

“Dari warga yang mengungsi, untuk bapak-bapak yang masih memiliki tenaga juga ikut memadamkan api. Setidaknya agar api tidak masuk ke pemukiman mereka,” ungkapnya.

3. Bantuan makanan dan selimut berdatangan

Kabut Asap di Ketapang, 271 Warga Terpaksa Mengungsi di Koperasi DesaWarga Ketapang sudah mendapatkan bantuan pangan, hingga selimut. (IDN Times/Istimewa).

Suandi menambahkan, hingga saat ini berbagai bantuan dari perusahaan, koperasi desa, Pemdes Pelang, kontraktor, anggota legislatif, Parpol hingga Pemda melalui Dinsos pun sudah tiba di lokasi pengungsian.

“Bantuan ada air mineral, stok makanan seperti mie instan, handuk, selimut, serta keperluan memasak lainnya sudah diterima,” kata Suandi.

Dia pun berharap agar kondisi kabut asap akibat kebakaran hutan ini bisa segera berakhir, dan masyarakat bisa kembali ke rumah mereka masing-masing.

“Kondisi sekarang asap mulai menipis karena tidak ada tiupan angin. Kalau ada angin,  asap mulai tebal. Semoga bisa segera turun hujan,” pungkasnya.

Baca Juga: Sleep Call Roadshow ke Pontianak, Fajar Beberkan Sifat Rachel Vennya

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya