Heboh! Video Pasien di RSUD Soedarso Cuma Dilayani Satu Petugas

Pontianak, IDN Times - Viral sebuah video warga yang memperlihatkan situasi pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak hanya melayani satu loket pendaftaran untuk ratusan pasien yang berobat.
Video tersebut direkam pada Rabu (9/7/2025). Warga yang merekam video tersebut mengatakan bahwa saat itu sudah pukul 09.00 WIB namun loket pendaftaran di RS tersebut hanya dibuka satu saja.
Video itu memperlihatkan suasana loket yang begitu sepi, sedangkan sejumlah pasien sudah menunggu di kursi tunggu pasien, bahkan ada yang menggunakan kursi roda.
“Ini kondisi di Rumah Sakit Umum Soedarso Pontianak, pagi ini sampai jam segini ini pasien semua, ini loket cuman satu melayani ratusan orang ASN nya gak tau kemana cuman satu orang di lantai 2 sampai jam 9 jam 10 belum ada,” kata Warga asal Sintang tersebut, Indra Supriadi di dalam video.
1. Dirut RSUD Soedarso Pontianak klarifikasi

Menanggapi video yang beredar di media sosial, Direktur Utama RSUD Soedarso Pontianak, Hary Agung Tjahyadi mengatakan bahwa video tersebut tidak benar.
Hary menuturkan, video tersebut adalah gedung rawat jalan poli spesialis lantai 2 di RSUD Soedarso Pontianak. Hary membantah video tersebut yang menyebutkan bahwa sudah pukul 09.00 WIB belum ada petugas poli.
“Dari evaluasi kami melalui CCTV di lantai 2, menunjukkan pasien merekam video pada jam 07.53, jadi tidak benar pernyataan di video situasi jam 9 atau jam 10 belum ada petugas poli,” tegas Hary Agung, Kamis (10/7/2025).
Saat pasien merekam video, kata Hary, petugas poli sedang berada di ruangan poli untuk persiapan sambil menunggu sistem atau dokumen rekam medik.
“Dan di CCTV terlihat petugas poli spesialis khususnya urologi sudah memberikan pelayanan di meja depan poli pada pukul 08.22 WIB. Pasien tersebut mendapat urutan 60 dari 88 pasien, pelayanan dokter spesialisnya mulai di poli jam 09.47 setelah sebelumnya pagi hari melakukan visite/kunjungan pasien rawat inap,” tegasnya.
2. Bantah hanya ada 1 loket pelayanan pendaftaran

Hary membantah soal hanya ada satu petugas loket pendaftaran di poli rawat jalan tersebut. Dirut Soedarso tersebut mengatakan, sampai saat ini ada sejumlah loket pendaftaran di RSUD Soedarso.
“Pernyataan bahwa hanya ada loket 1 petugas di poli rawat jalan juga tidak benar, perlu diketahui gedung rawat jalan poli spesialis terdiri dari 3 lantai, untuk loket pendaftaran ada di lantai 1 dan lantai 2. Di lantai 2 memang hanya ada 1 petugas loket dan 1 petugas anjungan mandiri/online, tapi di lantai 1 ada 4 loket pendaftaran dan 3 anjungan mandiri dengan masing-masing petugasnya,” ungkapnya.
Ditambah lagi, kata Hary, ada 3 petugas di konter layanan informasi, ditambah 2 loket pendaftaran dan 1 anjungan mandiri/online di gedung Poliklinik Terpadu.
“Perlu juga diketahui selain pendaftaran offline untuk pasien baru, sebagian besar pasien lanjutan menggunakan pendaftaran online untuk mempercepat antrian pendaftaran, karena kami harus melayani sekitar 700 hingga 800 pasien rawat jalan poli spesialis per hari,” tuturnya.
RSUD Soedarso Pontianak saat ini memiliki 36 poli spesialis dan sub spesialis yang menerima rujukan dari seluruh Kabupaten Kota di Kalimantan Barat.
3. RS terbuka terhadap kritik warga

Atas peristiwa tersebut, Hary berharap pelayanan spesialistik atau sub spesialistik kedepannya semakin merata di Kalimantan Barat.
“Sehingga tidak semua kasus spesialistik harus di rujuk ke RS provinsi, tapi rujukan severity level 2 dan 3 saja yang dirujuk ke RS tipe A provinsi, sedangkan severity level 1 dan 2 cukup dilayani di Kabupaten Kota,” jelasnya.
Khusus untuk pengembangan layanan Sub Spesilistik di RSUD Soedarso Pontianak, kata Hary, khususnya layanan prioritas KJSU- KIA (kanker, jantung, stroke, uronefro dan kesehatan ibu dan anak) sudah sangat banyak mengurangi rujukan ke RS vertikal di pulau jawa.
“Kami terbuka terhadap kritik untuk perbaikan layanan kami dan terima kasih kami ucapkan kepada masyarakat terhadap masukan, saran, kritik untuk perbaikan layanan,” tuturnya.
Hary juga berharap masyarakat dapat menggunakan kanal-kanal pengaduan yang tersedia di RSUD Soedarso, bisa melalui WhatsApp pengaduan, Instagram, Website Pengaduan yang terpampang di tempat tempat layanan, petugas pengaduan serta petugas informasi.
“Semua pengaduan maksimal 24 jam sudah kami jawab atau klarifikasi. Sebagian juga kami undang untuk diskusi dan klarifikasi menyamakan persepsi yang berbeda. Akhirnya kami tetap mohon dukungan masukan dan saran dari seluruh masyarakat agar layanan RSUD Soedarso semakin baik, dan mohon maaf bila masih ada layanan kami yang belum memuaskan atau sesuai harapan,” tukasnya.