Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

KM Teman Niaga Tenggelam di Selat Makassar, 11 Orang Belum Ditemukan

Para korban selamat berusaha bertahan di atas sekoci yang terbalik (dok. Istimewa)

Banjarbaru, IDN Times - Sebuah kapal KM Teman Niaga dikabarkan tenggelam di perairan Selat Makassar pada, Senin (22/8/2022). Kapal bermuatan semen itu tenggelam saat tengah berlayar dari Kotabaru (Tarjun ) menuju Waikelo.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad menuturkan, pihaknya baru menerima informasi tenggelamnya kapal tersebut pada, Jumat (26/8/2022) dari agen kapal.

"Bahwa pada hari Kamis 25 Agustus 2022 pukul 16.00 Wita, empat orang korban KM Teman Niaga diselamatkan Kapal Dharma Fery 3 yang sedang berlayar dari Pare-pare menuju Batulicin," ujarnya melalui press rilis tertulisnya pada, Sabtu (27/8/2022).

1. Dievakuasi ke rumah sakit

Ilustrasi insiden kapal laut. (IDN Times/Arief Rahmat)

Amrad mengatakan bahwa pada saat itu, para korban langsung dievakuasi ke atas Kapal Dharma Fery 3 dan dibawa ke Pelabuhan Samudra Batulicin. Selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Marina Permata Batulicin.

Berdasarkan keterangan salah satu korban selamat, yakni Muhdi Mufazan mengaku kapal yang ia dan 14 orang lainnya tumpangi, saat itu diterjang ombak akibat cuaca buruk.

"KN SAR Laksmana 241 kami kerahkan guna melakukan proses pencarian terhadap 11 orang korban yang masih belum ditemukan. Penyisiran dilakukan sejauh 85 NM di sekitar lokasi penemuan korban," terangnya.

2. Para korban loncat dari kapal

Proses pencarian 11 korban KM Teman Niaga yang tenggelam di Perairan Selat Makassar (dok. Istimewa)

Selain Muhdi, juru mudi KM Teman Niaga Andi Muhaja juga merupakan salah satu korban selamat. Saat itu Andi merasakan keanehan pada kecepatan kapal. Saat itu baik Andi dan beberapa orang lainnya langsung loncat ke laut setelah melihat kapal yang hendak tenggelam.

"Jadi posisinya kapal itu kena ombak, ada kerusakan dari samping, langsung tenggelam, akhirnya mereka langsung loncat," tambah Amrad.

Saat itu, para korban selamat berusaha bertahan dengan memanfaatkam sekoci yang terbalik. Para korban selamat, yakni tiga di antaranya masih dalam perawatan karena shock, sementara satu lainnya rawat jalan.

3. Terkendala cuaca buruk

Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Saat ini proses pencarian para korban terus dilakukan. Hanya saja karena terkendala cuaca buruk, KN SAR Laksmana 241 harus kembali ke pelabuhan Batulicin untuk berteduh.

"Proses pencarian ada kendala, gelombang laut sekitar 1,5 sampai 2 meter," tutur Jahrudin Nahkoda KN SAR Laksmana 241.

Meski begitu, lanjutnya, kondisi cuaca tak mengendurkan pihaknya melakukan pencarian. Sebab mereka menggunakan SAR MAP Prediction yang dapat memperkirakan keberadaan atau arah pergerakan korban dengan memperhitungkan angin serta gelombang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riani Rahayu
Linggauni
Riani Rahayu
EditorRiani Rahayu
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us