Longsor Terjang Rumah Warga di Balikpapan, Tak Ada Korban Jiwa

Balikpapan, IDN Times – Musibah tanah longsor kembali menghantui warga Balikpapan. Terbaru, longsor menerjang sebuah rumah di RT 64, Kelurahan Klandasan Ilir, Balikpapan Kota, pada Sabtu (13/9/2025) pagi. Rumah milik Desi sekeluarga mengalami kerusakan di bagian kamar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Ketua RT 64, Beri, mengatakan sebelum longsor terjadi, jalan di sekitar lokasi sudah mengalami retakan sejak pekan sebelumnya.
"Kami sudah foto dan lapor ke pemerintah, tapi hanya dilakukan pendataan saja, tidak ada tindakan," kata Beri saat ditemui.
Selain rumah Desi, longsor juga menyebabkan satu rumah warga lainnya mengalami retak. Bahkan, fasilitas posyandu ikut terdampak dan kini tidak bisa digunakan.
1. Pemilik rumah alami trauma

Desi, pemilik rumah yang terdampak, mengaku masih trauma dengan kejadian ini.
"Soalnya saya menyaksikan langsung kejadiannya, jadi saya masih trauma," ungkapnya.
Ia menuturkan, longsor terjadi sekitar pukul 10.00 WITA. Sesaat sebelumnya, Desi mendengar suara material berjatuhan.
"Saya lalu keluar rumah. Pas saya lihat dari bagian atas, saya langsung teriak supaya keluar rumah, soalnya tanahnya mulai longsor ke arah rumah," kenangnya.
2. Berharap bantuan pemerintah untuk perbaikan rumah

Untuk sementara, Desi memilih tinggal di rumah tetangga sembari menanti bantuan pemerintah. Informasi yang ia terima, pemerintah berencana memberikan uang sewa rumah selama satu tahun.
Ia mengaku tidak berani kembali ke rumahnya karena kondisinya sudah miring dan penuh retakan pada dinding maupun lantai.
"Apalagi hujan masih turun terus, kami was-was," ujarnya.
Akibat kejadian ini, Desi mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah dan meragukan rumahnya bisa kembali ditempati.
"Saya berharap segera ada perbaikan jalan yang longsor. Saya juga berharap ada bantuan untuk perbaikan rumah," pintanya.
3. BPBD sebut longsor dipicu hujan deras

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Balikpapan, Bambang Subagya, menjelaskan longsor dipicu hujan deras yang merembes melalui retakan jalan hingga mengikis struktur siring.
"Dari hasil tinjauan, ada retakan di jalan dan hujan beberapa hari terakhir membuat air masuk ke dalamnya. Itu yang menyebabkan erosi pada siring setinggi sekitar 4 meter dengan panjang hampir 15 meter," jelas Bambang.
Meski tidak ada korban jiwa, satu rumah rusak parah dan dinyatakan tidak layak huni. BPBD bersama instansi terkait langsung mengambil langkah darurat di lokasi kejadian.
"Kami hadir lengkap bersama kepolisian, Dinas PU, Satpol PP, Dinas Sosial, serta unsur relawan untuk mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban lebih banyak. Warga terdampak sudah dievakuasi, sementara kebutuhan dasar kami berikan makan tiga kali sehari selama tiga hari," ujarnya.
Lebih lanjut, pihak kecamatan dan kelurahan akan menyiapkan hunian sementara bagi keluarga yang terdampak bencana.