Pengamanan Super Ketat di IKN: Ratusan Personel Siaga Sambut Wapres

Nusantara, IDN Times - Ratusan personel gabungan TNI–Polri dikerahkan untuk mengamankan kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pengamanan itu diawali dengan Apel Gelar Pasukan yang berlangsung di Jalan Feeder, tepat di depan Taman Kusuma Bangsa, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Minggu sore (30/11/25).
Apel dipimpin Danrem 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul, didampingi jajaran unsur pimpinan operasi dari TNI dan Polri. Hadir pula Karo Ops Polda Kaltim Kombes Pol Dedi Suryadi, Kapolres PPU AKBP Andreas Alex Danantara, perwira Kodam VI/Mulawarman, serta komando pengamanan terkait.
1. Penyebaran personel ke sejumlah titik penting

Dalam apel tersebut, ratusan personel disebar ke berbagai titik strategis. Pengamanan difokuskan pada rute VVIP, tempat ibadah, kawasan proyek pembangunan strategis, fasilitas pemerintahan, serta sektor laut yang menghubungkan Balikpapan dengan IKN.
Sejumlah subsatgas dilibatkan, antara lain satuan intelijen, tim walakir, satuan pengamanan wilayah IKN, BDR VVIP, serta satuan tugas jalur darat dan laut. Seluruh kekuatan itu dipersiapkan untuk memastikan rangkaian kunjungan Wapres berjalan aman dan tanpa gangguan.
2. Disiplin dan kekompakan seluruh personel

Dalam arahannya, Brigjen Anggara menegaskan pentingnya disiplin dan kekompakan seluruh personel.
“Walaupun cuaca sempat kurang mendukung, saya minta seluruh prajurit tetap menjaga motivasi. Pengamanan VVIP membutuhkan ketelitian dan kesiapsiagaan penuh. Jangan beri ruang untuk kelengahan,” ujarnya dalam keterangan pers resmi OIKN.
3. Para personel diminta memahami tugasnya

Ia juga meminta setiap anggota memahami tugas masing-masing, mematuhi SOP, serta menjaga komunikasi antarsatuan selama operasi pengamanan berlangsung.
Kunjungan Wakil Presiden ke IKN disebut sebagai agenda strategis, mengingat sejumlah lokasi yang akan ditinjau berada di kawasan inti pusat pemerintahan serta proyek prioritas nasional di calon ibu kota negara yang baru itu.

















