Samarinda Bicara di Forum PBB, Jadi Contoh Kota SDGs di Dunia

Samarinda, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tampil di forum dunia internasional. Wali Kota Samarinda berbicara dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara daring bertajuk “Tata Kelola dan Pembiayaan Multilevel: Bagaimana VLR dan VSR Membingkai Ulang Desentralisasi dan Implementasi Kolektif SDGs.”
Dalam keterangan tertulisnya, forum ini mempertemukan para pemimpin kota, peneliti, dan pakar pembangunan global untuk membahas peran strategis pemerintah daerah dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Samarinda menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang tampil aktif dalam diskusi yang terbagi dua sesi.
Pada sesi pertama yang dimoderatori Fernando Ortiz Moya dari IGES, Andi Harun berbicara bersama Oliver Peters (Jerman) dan Mara Cossu (Italia). Sesi kedua membahas pembiayaan pembangunan subnasional, menghadirkan pembicara dari OECD dan Ghana.
1. Tata kelola efektif dalam pemerintah daerah

Dalam pemaparannya, Andi Harun menegaskan bahwa Voluntary Local Review (VLR) dan Voluntary Subnational Review (VSR) bukan sekadar dokumen administratif, melainkan alat strategis untuk memperkuat tata kelola daerah dan mendukung Agenda 2030.
“Saya merasa terhormat mewakili Kota Samarinda dalam forum internasional ini. Ini kesempatan penting untuk menunjukkan bahwa pembangunan berbasis SDGs bisa dimulai dari level lokal dan berdampak global,” ujarnya, Jumat (10/7/2025.
Ia memaparkan lima fokus utama SDGs kota, yakni:
Tanpa Kemiskinan (SDGs 1): Pemberdayaan ekonomi komunitas
Kesehatan & Kesejahteraan (SDGs 3): Peningkatan layanan kesehatan, sanitasi, dan air bersih
Kota Berkelanjutan (SDGs 11): Pengembangan kota inklusif dan tangguh
Aksi Iklim (SDGs 13): Pengendalian banjir, energi terbarukan, dan pengurangan polusi
Kemitraan untuk Tujuan (SDGs 17): Kolaborasi lintas sektor dan internasional
“Kelima prioritas ini kami terapkan melalui 10 program unggulan daerah yang berbasis data dan partisipatif,” tegasnya.
2. Program unggulan Pemkot Samarinda

Program unggulan tersebut meliputi:
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis RT (Rp100 juta per RT)
Pengendalian Banjir dan Drainase Modern
Transportasi Massal Ramah Lingkungan
Nomor Jaminan Sosial Terpadu
Program Smart City Plus
Dokter Panggilan (untuk darurat, lansia, dan balita)
Bantuan Pendidikan 12 Tahun
Pengembangan BUM-RT
Ruang Terbuka Hijau dan Taman Bermain per Kelurahan
Cipta 10.000 Wirausaha Baru
Andi Harun juga menekankan bahwa Samarinda menjadi salah satu dari sedikit kota di dunia yang menyusun dan melaporkan VLR secara mandiri.
“Ini menunjukkan komitmen kami dalam membangun kota yang transparan dan akuntabel,” tambahnya.
Selain itu, Samarinda tengah mendorong digitalisasi layanan publik dan transformasi birokrasi dari tingkat kelurahan dan kecamatan. Tujuannya: menyederhanakan regulasi, mempercepat layanan, dan meningkatkan transparansi.
“Pemerintah harus hadir secara fisik dan digital. Inilah tuntutan zaman yang kami jawab dengan semangat perubahan,” tutupnya.
Partisipasi Samarinda dalam forum ini bukan hanya memperluas jejaring internasional, tapi juga menegaskan peran kota sebagai contoh praktik baik pembangunan berkelanjutan dari Indonesia untuk dunia.
3. Kota Samarinda melaporkan VLR secara mandiri

Andi Harun juga menekankan bahwa Samarinda menjadi salah satu dari sedikit kota di dunia yang menyusun dan melaporkan VLR secara mandiri.
“Ini menunjukkan komitmen kami dalam membangun kota yang transparan dan akuntabel,” tambahnya.
Selain itu, Samarinda tengah mendorong digitalisasi layanan publik dan transformasi birokrasi dari tingkat kelurahan dan kecamatan. Tujuannya: menyederhanakan regulasi, mempercepat layanan, dan meningkatkan transparansi.
“Pemerintah harus hadir secara fisik dan digital. Inilah tuntutan zaman yang kami jawab dengan semangat perubahan,” tutupnya.
Partisipasi Samarinda dalam forum ini bukan hanya memperluas jejaring internasional, tapi juga menegaskan peran kota sebagai contoh praktik baik pembangunan berkelanjutan dari Indonesia untuk dunia.