Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

YKI Balikpapan Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara ke Pelajar

Penyuluhan pencegahan kanker untuk siswi SMP/SMA di The Hall Pentacity-Balikpapan Superblock (19/10/2024). (IDN Times/Fatmawati)

Balikpapan, IDN Times - Kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Balikpapan terus berupaya meningkatkan kesadaran tentang deteksi dini kanker payudara untuk mengurangi risiko kematian.

Pada Sabtu (19/12/2024), YKI menggelar penyuluhan kepada ratusan pelajar SMP dan SMA di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Selain itu, YKI juga menghadirkan duta penyuluh dari kalangan pelajar untuk membantu menyebarluaskan informasi di kalangan remaja dan keluarga mengenai deteksi serta penanganan kanker.

1. Kanker sebagai penyebab kematian tertinggi

Siswi SMP Negeri 1 Balikpapan, Nabila sebagai duta penyluh. (IDN Times/Fatmawati)

Wakil Ketua II YKI Cabang Balikpapan, Balerina JPP, menjelaskan bahwa kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, dengan 20 juta kasus baru dan 10 juta kematian pada tahun 2022. Data ini diperoleh dari Agensi Internasional untuk Riset Kanker (IARC).

“Tren ini juga terjadi di Indonesia, di mana kanker menjadi salah satu penyakit dengan angka kematian yang tinggi,” ujarnya saat memberikan penyuluhan pencegahan kanker kepada pelajar di The Hall Pentacity, Balikpapan Superblock, dalam rangka memperingati Hari Kanker Payudara Sedunia.

Menurut Balerina, kegiatan YKI ini merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Kesehatan, yang fokus pada upaya preventif dan promotif, selain kuratif dan rehabilitatif dalam penanganan kanker.

“Penyuluhan ini ditujukan untuk siswi SMP dan SMA/SMK beserta guru pendamping, dengan tujuan memberikan pemahaman tentang risiko, gejala awal, serta pentingnya pemeriksaan rutin untuk deteksi dini. Harapannya, masyarakat semakin sadar akan pentingnya deteksi kanker,” tambahnya.

2. Deteksi dini kanker payudara ke pelajar

ilustrasi Hari Kesadaran Kanker Payudara (pexels.com/Miguel Á. Padriñán)

Deteksi dini yang disosialisasikan YKI meliputi skrining kanker dengan metode SADARI (periksa payudara sendiri), SADANIS (pemeriksaan payudara klinis), serta Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).

“Sasaran utama kami adalah ibu rumah tangga, namun kami juga berupaya mendeteksi kasus-kasus kanker payudara dan serviks sejak dini. Kematian akibat kanker payudara sering kali terjadi karena baru terdeteksi saat stadium sudah lanjut. Dengan pemeriksaan SADARI dan SADANIS, kita bisa mendeteksi lebih awal,” jelasnya.

Balerina juga menekankan pentingnya pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan kanker, seperti mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi makanan yang digoreng. Ia juga menyoroti faktor genetik sebagai salah satu penyebab kanker.

“Jika ada riwayat kanker dalam keluarga, anak-anak harus lebih waspada. Selain faktor genetik, pola hidup dan sanitasi juga berperan. Menjaga kebersihan dapat membantu mencegah masuknya virus yang dapat memicu kanker,” ujarnya.

3. Kini bisa periksa di puskesmas-puskesmas Balikpapan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati. (IDN Times/Fatmawati)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati, menjelaskan bahwa penyakit kanker menyerap anggaran kesehatan yang cukup besar. Oleh karena itu, pencegahan melalui deteksi dini sangat penting dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Ayo, siswi dan perempuan di Balikpapan lakukan deteksi dini. Pemeriksaan dapat dilakukan secara mandiri di rumah atau di puskesmas terdekat. Puskesmas di seluruh Kota Balikpapan juga menyediakan layanan USG untuk deteksi dini kanker payudara,” imbau Alwiati.

Pemerintah Kota Balikpapan juga telah melatih dokter untuk melakukan USG dalam rangka deteksi dini kanker payudara. Alwiati berharap, ke depannya program ini dapat disosialisasikan lebih luas dan mencakup pemeriksaan bagi pelajar.

Selain itu, pihaknya juga memiliki program deteksi dini kanker leher rahim melalui tes urin yang menyasar pelajar dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan. "Target kami adalah 20 ribu orang, dan saat ini sudah mencapai sekitar 18 ribu orang," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Esa Fatmawati
SG Wibisono
Esa Fatmawati
EditorEsa Fatmawati
Follow Us