TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ambruk saat Ikuti Ujian Daring, Pelajar di Balikpapan Meninggal Dunia

Penyebab kematian masih belum diketahui

Pemakaman Wahyudi Rahmad, pelajar di Balikpapan yang meninggal dunia/ Dokumen IST

Balikpapan, IDN Times - Seorang pelajar SMP di Balikpapan bernama Wahyudi Rahmad meninggal dunia setelah sebelumnya mengikuti ujian secara daring.

Usai selama 1 hari dirinya dirawat di rumah sakit, akhirnya pelajar berusia 14 tahun ini menghembuskan nafas terakhirnya. Wahyudi kemudian dimakamkan pada hari yang sama.

Awalnya ia mengalami kram pada tangan kanannya. Tak lama kemudian, separuh bagian tubuh sebelah kanannya mati rasa dan tak bisa digerakkan. Ia kemudian ambruk dan mengalami koma hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Beriman Balikpapan. Sang Ayah, Pardi mengaku tak menyangka putranya yang sebelumnya terlihat sehat, tiba-tiba harus dirawat di rumah sakit dan berujung meninggal dunia.

"Karena selama ini saya hanya memonitor saja kalau dia sedang mengerjakan tugas. Biasa saya tanya apakah ada tugas. Kalau ada tugas saya biarkan dia mengerjakan sendiri," katanya. Selama ini saat putranya mengerjakan tugas ataupun mengikuti ujian, Pardi meninggalkan dia sendiri di ruang tamu atau ditemani sang kakak.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka di Balikpapan Januari 2021 Maksimal 50 Persen Murid

1. Ambruk saat mengerjakan soal ujian

Sesaat sebelum jenazah pelajar SMP Negeri 6 Balikpapan ini dikebumikan/ Dokumen IST

Menurutnya sesaat sebelum dilarikan ke rumah sakit, putranya tengah mengikuti ujian sekolah secara daring yang dilaksanakan di ruang tamu rumahnya, yang berlokasi di Jalan Sulawesi, RT 45, Kelurahan Karang Rejo, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan.

Saat itu ia mengikuti ujian yang terdiri dari dua sesi. Pada sesi pertama Wahyudi mulai mengeluh sakit. Tak lama pada sesi kedua dirinya jatuh tak sadarkan diri. Wahyudi adalah pelajar SMP Negeri 6 Balikpapan.

"Kebetulan dia kan memang lagi ujian akhir semester," kata Pardi.

2. Diduga stroke dan berencana CT Scan

Pardi, ayah Wahyudi Rahman/ Dokumen IST

Pada hari dirinya mengalami gejala tersebut, ia langsung dilarikan ke RSUD Beriman, Balikpapan. Ada dugaan ia mengalami gangguan pada saraf atau saraf putus yang mirip dengan stroke. Namun masih belum bisa disimpulkan sebelum dirinya menjalani CT Scan.

Sementara, di RSUD Beriman tidak ada fasilitas CT Scan.

"Akhirnya kata dokter harus dirujuk ke RS Pertamina Balikpapan (RSPB) atau Siloam. Dan CT Scan itu harusnya dilaksanakan hari ini. Tapi ternyata sebelum CT Scan dia sudah nggak ada (meninggal dunia)," jelas Pardi.

Baca Juga: KPU Balikpapan: Seribuan Surat Suara untuk Pilkada Serentak Rusak

Berita Terkini Lainnya