TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenhub Rencanakan Pembangunan Infrastruktur Transportasi IKN di PPU

Dari bandara ke IKN hanya 30 menit

Nagara Rimba Nusa sebagai pemenang sayembara desain IKN (IDN Times/ Kemenkoinfo RI)

Penajam, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan merencanakan pembangunan infrastruktur transportasi kawasan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Lokasinya akan dipusatkan di lokasi Sepaku Penajam Paser Utara (PPU) dan Samboja Kutai Kartanegara (Kukar).

Pembangunan ini bagian dari kegiatan tim kelompok kerja Satgas Infrastruktur IKN, terdiri Kemenhub, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).  

“Kemenhub merencanakan sistem transportasi di IKN kelak hal ini bagian dari kegiatan tim kelompok kerja IKN Kemenhub," kata Anggota Tim Pokja IKN Kemenhub Ady Irawan, kepada IDN Times, Jumat (15/10/2021).

Baca Juga: Pemerintah Pusat Kaji Potensi  Bencana di IKN Penajam Paser Utara 

1. Pengembangan transportasi multimoda dan konektivitas antar wilayah

Konsep masa depan sistem transportasi di IKN (Dok. Tim Pokja IKN Kemenhub)

Untuk diketahui, lanjut Ady, peran Kemenhub dalam IKN sangatlah strategis dalam pengembangan transportasi multimoda dan konektifitas antar wilayah hasilnya adalah terjadi  hubungan Intermoda. Lalu perumahan jalan maksudnya penyediaan aksesibilitas permukiman yang memadai dan aman di mana perencanaan mengikuti master plan IKN.

“Kemenhub juga berperan dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di mana memberikan dukungan penerapan sistem transportasi dan sistem komunikasi yang terintegrasi, kami juga perencanaannya mengikuti master plan IKN. Lalu dalam hal pengelolaan energi, memiliki peran dalam pengembangan transportasi hijau dan ramah lingkungan outcome nya kendaraan ramah lingkungan,” jelas pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) PPU ini.

Sistem transportasi tersebut diharapkan mampu menjawab semua hal terkait transportasi seperti jarak tempuh dari kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) ke Bandara  Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Balikpapan tidak boleh lebih dari 30 menit. 

2. IKN akan ada fasilitas umum MRT menghubungkan Bandara SAMS dengan KIPP

Ady Irawan saat menjadi narasumber konsep sistem transportasi di IKN dihadapan Kepala Dishub se Kaltim baru baru lalu (IDN Times/Ervan)

Ady mengatakan, nantinya IKN juga dilengkapi fasilitas umum mass rapid transit  atau moda raya terpadu (MRT). Sarana transportasi massal ini menghubungkan langsung Bandara Sepinggan Balikpapan dengan lokasi KIPP. 

Transportasi di IKN akan terintegrasi lewat sarana darat, laut, udara, dan kereta api. 

“Kelak semua transportasi terintegrasi baik darat, laut, udara dan kereta api,” kata pejabat Kemenhub yang sempat berkarier di PPU ini. 

Pemerintah masih membahas tentang usulan pembangunan tiga bandara very very important person (VVIP) dari Mabes TNI dan Kemenhub. Saat ini belum final, masih pembahasan di Bappenas, Mabes TNI, Kemenhub dan Kementerian PUPR.

“Keberadaan bandara VVIP tersebut sangat dibutuhkan ketika IKN telah berdiri. Di mana hingga kini ada tiga usulan bandara VVIP tersebut," ujar Ady. 

3. Arahkan Jokowi IKN baru kelak sebagai identitas bangsa indonesia

Presiden Jokowi saat meninjau lokasi IKN di PPU untuk pertama kalinya sejak penentuan IKN baru (IDN Times/Yuda Almerio)

Presiden Joko Widodo, kata Ady mengarahkan agar pembangunan ibu kota negara nantinya menjadi identitas bangsa Indonesia. Konsepnya adalah kota berlandaskan smart city, green city, dan sustainable city.

Hal ini selaras dengan arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar mengedepankan sistem transportasi antara moda dengan tata guna lahan. 

“Waktu tempuh perjalanan kurang dari 30 menit dari Bandara dengan KA-Express Line, kecepatan angkutan perairan dengan kecepatan paling tinggi 30 knot dan energi sumber tenaga penggerak dengan listrik serta manajemen pengendalian dengan sistem transportasi cerdas,” tutur Ady.

IKN mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelolanya, untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan warganya. Sementara green city dirancang dengan mempertimbangkan dampak lingkungan.

Baca Juga: IKN Kaltim dalam Proses, tapi Sengketa Lahan Mulai Muncul di Penajam

Berita Terkini Lainnya