Medsos Jadi Pemicu Kekerasan dalam Rumah Tangga di Penajam Paser Utara
Faktor ekonomi juga berpengaruh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menilai kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dipicu karena media sosial (medsos).
“Pemicu KDRT di PPU salah satunya akibat medsos, karena pasangan cemburu melihat tulisan dalam seperti WhatsAap dan Facebook atau lainnya, sehingga terjadilah KDRT,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB PPU, Nurkaidah kepada IDN Times, Kamis (13/8/2020) di Penajam.
Baca Juga: Waduh! Suami di Kaltim Tega Jual Istri demi Dapatkan Rupiah
1. Faktor ekonomi, pemahaman agama dan kurangnya perhatian juga menjadi penyebab KDRT
Selain media sosial, lanjutnya, penyebab terjadinya KDRT di PPU juga disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga sehingga berdampak pada perilaku pasangan, serta beberapa sebab lainnya.
“Medsos merupakan sebuah alat, tentu ada individu yang memanfaatkan secara negatif dan ada pula yang memanfaatkan secara positif. Jika negatif menjadi prahara dalam rumah tangga sehingga berakhir perbuatan KDRT yang dilakukan oleh salah satu pasangannya. Tetapi faktor ekonomi, rendahnya pemahaman agama dan kurangnya perhatian menjadi bagian pemicu KDRT tersebut," kata Nurkaidah.
Dibeberkannya, pada tahun 2020 ini sejak Januari hingga Juli kemarin pihaknya mencatat ada enam kasus KDRT.
Sementara pada tahun 2019 kemarin total sebanyak delapan kasus. Dimana semua korbannya adalah perempuan. Sama dengan tahun 2020, pemicu KDRT pada tahun 2019 akibat medsos, ekonomi, agama dan kurangnya perhatian.
Baca Juga: Sedih! Kekerasan Terhadap Anak Marak Terjadi di Kabupaten PPU Kaltim