TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petugas Medis di Penajam Pakai Jas Hujan Tangani Pasien ODP Corona

Petugas pakai jas hujan saat menangani pasien ODP corona

Ilustrasi. APD belum tersedia tim Puskesmas Penajam gunakan jas hujan untuk melindungi diri dari virus corona (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Penajam, IDN Times - Petugas UPT Puskesmas Penajam, Kalimantan Timur, terpaksa menggunakan jas hujan sebagai alat pelindung diri saat memeriksa kondisi kesehatan satu orang warga dengan kategori Orang Dalam Pemantauan (OPD) terkait virus corona atau COVID-19. Warga yang diperiksa itu mengalami gejala batu, pilek, dan demam.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Arnold Wayong mengatakan, petugas medis memakai jas hujan karena tidak tersedia pakaian hazmat.

"Jadi waktu rapat koordinasi dengan pak Sekda, Tohar diputuskan karena tidak ada Alat Pelindung Diri (APD) khusus Covid -19 termasuk kebutuhan pakaian Hazmat belum tersedia, maka kami harus berinovasi agar pasien tetap tertangani," ujarnya kepada IDN Times, Senin (16/3) melalui sambungan telepon.

2. Petugas terpaksa memakai jas hujan demi melayani pasien

Kepala Dinkes PPU, dr. Arnold Wayong (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Petugas medis di Penajam Paser Utara terpaksa menggunakan jas hujan, jelas Arnold, karena tidak ada perlengkapan standar yang dimiliki. Kondisi tersebut memaksa petugas menggunakan alat apa saja yang tersedia demi melakukan pemeriksaan kesehatan pasien terkait corona.

"Jadi upaya kami, tidak ada tali akar pun jadi, namun kita tetap usahakan mengusulkan APD kepada Dinkes Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), selain itu mengadakan sendiri menggunakan APBD PPU pos anggaran penanggulangan bencana atau lainnya, bahkan pak bupati juga bersedia menyediakan dana."

2. Pemkab PPU mengalokasikan Rp80 juta lebih untuk pengadaan APD

Kantor Dinkes PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dibeberkan Arnold, untuk kebutuhan pengadaan APD tersebut pihaknya telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp80 juta lebih untuk tahap awal khusus di jajaran Dinkes PPU.

"Saya sampaikan kembali seseorang dinyatakan suspek corona jika menderita demam, batuk dan pilek, letih dan lesu, sakit tenggorokan ketika menelan dan gangguan pernapasan atau pneumonia. Jika gejala ini ada maka harus dirujuk dan menjalani observasi di ruang isolasi," jelasnya.

3. Tim dari Puskesmas Penajam terus memantau kondisi pasien OPD corona

Ruang pelayanan Call Center Dinkes PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Lebih jauh Arnold menjelaskan, saat ini tim dari Puskesmas Penajam terus memantau kondisi pasien yang baru saja melakukan perjalanan dari Jakarta tersebut. Kata dia, pasien tersebut tidak dirawat di rumah sakit, namun diminta untuk kembali ke rumah dengan pengawasan dari Puskesmas setempat.

Arnold mengungkapkan, saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) telah menambah ruangan isolasi, dari satu menjadi empat ruangan saat ini.

Baca Juga: Hadapi Ancaman Virus Corona, Kaltim Tetapkan Status Lockdown Lokal

Berita Terkini Lainnya