TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral, Siswi SMP di Penajam Paser Utara Terlibat Perkelahian 

Berkelahi karena urusan cinta

Seorang siswi dan seorang perempuan yang terlibat perkelahian (IDN Times/istimewa)

Penajam, IDN Times - Video seorang siswi SMP negeri di Penajam Paser Utara (PPU) berinisial Fi kelas VIII yang masih menggunakan seragam olahraga sekolah berkelahi dengan seorang perempuan berinisal R yang sudah bekerja pada, Jumat (3/1) kemarin sekitar pukul 11.30 Wita, menghebohkan kalangan warganet termasuk warga PPU.

Pasalnya video perkelahian Fi dengan R menggunakan baju warna hijau itu menyebar luas di media sosial. Bahkan kedua perempuan itu sama - sama melontarkan kata-kata kasar dan vulgar. Perkelahian itu terjadi diduga karena keduanya memperebutkan seorang cowok

Baca Juga: Pelajar PPU: Duduk di Kelas Akhir dan UN seperti Masuk Dunia Kelam

1. Plt. Kadisdikpora PPU mengaku prihatin

Kepala Disdikpora PPU, Daman saat memberikan arahan kepada seluruh siswa dan siswi SMPN 23 pasca terjadinya perkelahian (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten PPU Daman mengatakan, atas kejadian ini dirinya mengaku prihatin dan hari ini pihaknya telah mendatangi SMPN 23 PPU. 

"Hari ini kami datang ke SMPN 23 PPU dan kami kumpulkan semua guru dan seluruh siswa untuk menindaklanjuti video perkelahian yang kini telah beredar luas. Selain itu, dalam rangka mendapatkan penjelasan dan bukti bukti kebenarannya," katanya pada Sabtu (4/1)

Pertemuan ini juga, lanjut Daman, agar dirinya bisa mendapatkan keterangan langsung dari siswi bersangkutan termasuk bertemu dengan orangtuanya.   

2. Pihak yang terlibat perkelahian sudah ditemui oleh pihak sekolah

Seluruh siswa dan siswi SMPN 23 PPU dikumpulkan pasca perkelahian yang melibatkan seorang siswi sekolah tersebut (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

"Anak- anak itu juga sudah kami temui, termasuk juga kami telah mengumpulkan semua siswa dan seluruh gurunya untuk diberikan arahan. Jadi kami nilai sudah selesai dan tidak ada masalah lagi," ujar Daman.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 23 Jaman didampingi guru kesiswaan dan Guru Bimbingan dan konseling (BK) mendatangi rumah R yang berada di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, untuk menyelesaikan masalah itu dan R bersedia untuk berdamai.    

3. Dipicu karena hal sepele, berawal dari chatting Whatsapp antara Fi dengan R

Kepala Disdikpora PPU Daman, Kepsek SMPN 23 Jaman usai menemui Fi dan siswi yang melerai didampingi orangtua mereka (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dari pengakuan Fi, masalah ini dipicu karena hal sepele, berawal dari chatting melalui Whatsapp antara Fi dengan R.

R mengaku sebagai pacar seorang laki-laki, yang juga berpacaran dengan Fi.

Entah sampai yang memulai, akhirnya tulisan dalam chat makin memanas sehingga R tidak terima dan langsung mendatangi Fi ke SMPN 23 untuk membuat perhitungan.        

"Jadi si R menyerang Fi ketika baru pulang dan sekolah hingga terjadilah perkelahian tersebut. Namun berada di luar lingkungan sekolah. Dan kejadian itu divideokan oleh teman R bernama Yusda, di lokasi juga ada Andi Rahul dan sejumlah teman Fi yang berusaha melerai perkelahian itu," tuturnya.   

Atas kejadian itu lanjut Daman, dirinya meminta agar guru BK SMPN 23 PPU melakukan pembinaan khusus terhadap Fi, termasuk apabila ada peserta didik yang dinilai bermasalah, sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Kami juga mengimbau agar kepala sekolah bisa mengambil langkah dini sebagai tindakan antisipasi terjadinya hal serupa. Kami tegaskan kepala sekolah mempunyai tanggung jawab atas seluruh siswanya apalagi membawa nama baik sekolah dan Disdikpora. Kecuali saat kejadian siswinya sudah tidak menggunakan atribut sekolah," tegasnya.

Ditambahkannya, karena kejadian ini disebabkan chat melalui handphone (HP), maka dalam waktu dekat ini dirinya akan membuat surat edaran berisi imbauan untuk seluruh SD dan SMP baik negeri maupun swasta agar melakukan pengawasan kepada anak didik yang membawa HP ke sekolah.

Anak didik perlu diawasi dalam menggunakan HP hanya untuk hal positif dalam belajar.

"Kita tidak pungkiri, saat ini peserta didik juga menggunakan handphone untuk mendapatkan informasi tentang pelajarannya. Oleh karena itu, kita imbau agar alat itu digunakan secara positif. Tetapi kami berencana melakukan razia isi atau content di  HP setiap siswa," tukas Daman.

Baca Juga: 387 Rumah di Penajam Paser Utara Belum Menikmati Penerangan Listrik

Berita Terkini Lainnya