Diawali Berbagi dengan Petugas, Kini Bantu Kebutuhan Warga Isoman
Balikpapan Peduli ingin UMKM bertahan di tengah kondisi PPKM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - PPKM darurat hingga level 4 yang dilaksanakan di sejumlah daerah beberapa waktu terakhir memberi dampak pada perekonomian masyarakat, seperti pelaku usaha. PPKM ini diterapkan setelah jumlah orang positif meningkat, termasuk di Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim).
Tak sedikit orang terkonfirmasi positif yang terpaksa harus isolasi di rumah. Mereka kebanyakan pasien bergejala ringan atau tanpa gejala. Karena ini, banyak yang mulai kesulitan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, karena terdampak secara perekonomian, atau karena harus menjalani isolasi mandiri.
Achmad Rizal (25), salah satu anak muda Balikpapan yang berinisiatif memberikan bantuan. Ia bersama belasan orang rekannya membentuk gerakan Balikpapan Peduli, yang belakangan juga membantu kebutuhan makanan jadi atau kebutuhan pokok untuk orang-orang isolasi mandiri.
"Kami ada 15 orang, orang yang bergerak. Kami juga dibantu teman-teman media sosial," katanya.
Baca Juga: Miris, Dua Wilayah di Balikpapan Masuk dalam Zona Merah Narkoba
1. Awalnya tergerak memberi perhatian bagi relawan dan petugas kesehatan
Pada awalnya, ia dan beberapa orang temannya tergerak karena melihat UMKM yang terdampak COVID-19 maupun pelaksanaan PPKM.
Mereka kemudian mengumpulkan uang dengan open donasi, ditambah sumbangan dari anggota Balikpapan Peduli. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli produk UMKM.
Sebelum memilih UMKM, mereka juga terlebih dahulu melakukan survei, mana yang terdampak dan perlu dibantu. Mereka kemudian memesan 50 - 100 gelas kopi atau nasi kotak untuk kemudian dibagikan pada relawan Banda, PMI, dan rumah sakit.
"Kami juga ke TPU Kilometer 15, tempat pemakaman COVID-19. Kami juga berikan makanan dan kopi untuk penggali makam. Saya dan teman-teman mendatangi Bang Fajar (penggali makam). Alhamdulillah mereka senang," terang Rizal, sapaan Achmad Rizal.
Bantuan mereka ini, menurut Rizal muncul dari dari rasa sedih dan iba, melihat para tenaga kesehatan maupun relawan yang kelelahan dan kewalahan. Apalagi sejak angka meninggal dunia naik, pemakaman sehari bisa sampai puluhan orang.
"Tanggal 28 saya ke sana. Puluhan orang dimakamkan. Kami melihat petugas penggali kubur sangat kelelahan. Ini yang menggerakkan hati kami juga. 40 orang mesti dimakamkan, satu hari. Pagi sampai sore petugas ini tidak istirahat," katanya.
Ia pun mengaku sempat ngobrol dengan penggali maka, Fajar. Ia mengaku sedikit mengenal sosok penggali makam tersebut.
Mendapat perhatian melalui makanan atau kopi yang diberikan, menurutnya bisa memberi sedikit rasa bahagia bagi para petugas ini. "Dia senang sekali dan saya pasti ingat lah dengan mereka," katanya.
Ia berharap keadaan ini segera berlalu, COVID-19 segera menghilang. "Kami juga ini UMKM bisa berarti kegiatan seperti biasa lagi. Sedih sekali jika melihat UMKM sampai tutup. Kami ingin UMKM bisa bangkit," harapnya.
Baca Juga: Balikpapan akan Bangun Dua RSUD dengan Naikan Status Faskes