TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kader GMNI Balikpapan Lakukan Analisis Sosial Masyarakat Baltim

Petakan konflik sosial di masyarakat

Para kader GMNI Kota Balikpapan melaksanakan Analisis Sosial yang merupakan rangkaian kegiatan dari Kaderisasi Tingkat Dasar (IDN Times/Istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Balikpapan lakukan advokasi sosial (Ansos). Kegiatan ini merupakan metode bagi kader GMNI dalam memahami dinamika sosial di masyarakat, sesuai dengan dasar perjuangan GMNI.

Yakni berjuang untuk rakyat dan berjuang bersama rakyat.

Kegiatan tersebut ditandai dengan pelepasan 27 mahasiswa/mahasiswi yang dibagi di 5 titik persebaran, dari wilayah Manggar, sampai dengan Lamaru, Balikpapan Timur.

"Kegiatan Ansos ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi seluruh masyarakat. Serta mahasiswa maupun mahasiswi dapat mengaplikasikan keilmuannya," ungkap Ketua Bidang Kaderisasi GMNI Balikpapan Maha Sakti Esa Jaya (23/6/2023).

Baca Juga: Kilang Pertamina Unit Balikpapan Menerima Kunjungan Siswa Seskoal

1. Kader harus bisa berbaur dengan masyarakat

Sebanyak 27 orang kader GMNI Kota Balikpapan dilepaskan untuk pelaksanaan Analisis Sosial di Balikpapan Timur (23/6/2023). (IDN Times/Istimewa)

Ia mengungkapkan, sebagai kader GMNI yang berwatak kerakyatan, perlu untuk dapat membaur dan menjadi satu kesatuan dengan rakyat. "Kegiatan analisis sosial merupakan ruang praktik untuk dapat mengaktualisasikan segala bekal ilmu yang telah dipelajari dalam kaderisasi tingkat dasar GMNI Balikpapan," kata Maha Sakti Esa Jaya.

Menurutnya, kegiatan ini memiliki landasan filosofis berkaitan dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mereka melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, dan sebelumnya seluruh dibekali materi pada ruang kaderisasi tingkat dasar yang bertempat di aula Dinas Perhubungan Kota Balikpapan.

"Kegiatan ini berorientasi pada bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang telah diselenggarakan pemerintah wilayah yang telah ditentukan, yakni Balikpapan Timur," sebutnya. 

2. Kader harus tinggalkan strata kelas dan gali informasi

Chrome

Ia menjelaskan, advokasi sosial ini menggunakan instrumen berupa pedoman wawancara untuk menggali informasi masyarakat sekitar. Yang berkaitan dengan status kependudukan, mata pencaharian, lingkungan dan konflik sosial di wilayah sekitar.

Melalui kegiatan analisis sosial kader GMNI belajar untuk melakukan pemetaan konflik sosial yang ada di masyarakat dan menumbuhkan kepekaan terhadap potensi sosial di masyarakat.

“Dalam melakukan analisis sosial, terdapat pedoman-pedoman yang harus diperhatikan. Sebab Ansos merupakan bentuk pendekatan kemasyarakatan yang bersifat strategis dengan menerapkan teori bunuh diri dalam praktiknya,” lanjutnya.

Bunuh diri kelas yang dimaksud ialah suatu tindakan yang harus dilakukan oleh para kader di mana kader harus meninggalkan strata kelas yang selama ini dinikmati seperti kader yang berasal dari kelas menengah ke atas harus rela turun kelas dan duduk bersama masyarakat yang berasal dari kelas menengah ke bawah.

Baca Juga: AJI Balikpapan Ikut Pertanyakan Sikap Tertutup PD3AP2KB PPU 

Berita Terkini Lainnya