TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjarmasin Mendata Setengah dari Wilayahnya Masuk dalam Kawasan Kumuh

Wilayah selatan dan utara Banjarmasin yang paling kumuh

Bantaran sungai menjadi titik kawasan kumuh di Kota Banjarmasin.

Banjarmasin, IDN Times - Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) mendapati seluas 508 hektare wilayahnya masuk dalam kawasan kumuh masyarakat. Ini sama saja setengah dari wilayah Banjarmasin yang memiliki luasan sekitar 9.846 hektare.  

Data tersebut bersumber dari Surat Keterangan Kumuh sudah diterbitkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun 2023 ini. 

Baca Juga: Tanpa Incenerator, Banjarmasin Dipusingkan Masalah Limbah Medis

1. Kawasan kumuh banyak di wilayah utara dan selatan

Pemukiman bantaran sungai di Kota Banjarmasin.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Banjarmasin Chandra mengatakan, pengentasan kawasan kumuh ini menjadi prioritas pemerintah daerah ke depan. 

Setidaknya ada dua wilayah di Banjarmasin yang menjadi fokus perhatian, yakni Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Utara. Dua wilayah ini, memang kawasan yang paling banyak pemukiman bantaran sungai yang tidak teratur.

Tentu adanya SK itu Pemkot Banjarmasin bekerja sama dengan Provinsi Kalsel, dan Kementerian PUPR . Di mana pengentasan kumuh sudah berjalan melanjutkan kerja sama tahun lalu.

"Wilayah Banjarmasin selatan dan utara yang paling banyak kumuh," bebernya.

2. Kawasan Kumuh sudah tertangani sebanyak 220 hektar

Kadis Perkim Kota Banjarmasin, Chandra

Dengan luasan kawasan kumuh itu, hingga bulan ini setidaknya telah tertangani 220 hektare. Bila dirinci, data itu diambil dari kerja tahun 2022 yang telah berhasil mengurangi 65 hektare. Sedangkan tahun ini sudah tertangani 55 hektare.

Fokus penataan kawasan kumuh di kota ini juga mendapatkan anggaran sebesar Rp12 miliar. Adapun kawasan itu dititik kawasan Alalak di Banjarmasin utara, kemudian kawasan Kelayan di Banjarmasin selatan.

"Pengentasan kawasan kumuh tahun ini dianggarkan 12 miliar targetnya rampung akhir tahun. Fokusnya di Alalak dan Kelayan," katanya.

Bantuan merealisasikan program tersebut juga mendapat bantuan langsung dari pemerintah pusat melalui anggaran pendapatan belanja nasional (APBN) senilai Rp6 miliar.

Baca Juga: Fokus Banjarmasin dalam Menggalakkan Pembangunan Wilayah Terujung

Berita Terkini Lainnya