TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Kelima Fase Relaksasi, Warung Makan di Samarinda Kembali Ramai

Meski masih waswas, pedagang tak punya pilihan lain

Salah satu tempat makan yang kembali ramai sejak diberlakukan relaksasi di Samarinda. IDN Times/Zulkifli Nurdin

Samarinda, IDN Times - Lima hari sejak diberlakukannya fase relaksasi aturan COVID-19 di Kota Tepian, perlahan aktivitas ekonomi mulai kembali bergairah. Sejumlah tempat nongkrong di Samarinda tampak mulai ramai dikunjungi.

Seperti salah satu warung makan di Jalan Mawar, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, Kalimantan Timur. Pada Jumat (5/6) hari ini, warung milik Safarullah (40) kembali didatangi warga sejak kembali dibuka tiga hari lalu. Safarullah sangat bersyukur karena bisa membuka kembali usaha kecil-kecilannya untuk menggerakkan ekonomi keluarga.

"Karena, kemarin pengetatan sangat berimbas dengan kami yang usaha kecil-kecilan begini. Yah, setidaknya kami bisa lagi bernapas," kata dia saat ditemui IDN Times, Jumat.

1. Pedagang harapkan pemerintah miliki solusi pasti

Safarullah pedagang makanan yang merasa bersyukur tempat usahanya bisa kembali berjalan sejak relaksasi diberlakukan. (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Meski kondisi sekarang memungkinkan Safarullah kembali berjualan, namun ia tetap mengharapkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memiliki ketegasan dalam menangani COVID-19 maupun nasib para pedagang kecil seperti dirinya.

"Keinginan saya itu cuman dua. Pertama terap sehat. Kedua tetap bisa jualan. Jangan sampai coronanya negatif, tapi kelaparan warga positif," harapnya.

Meski telah kembali berjualan sejak tiga hari lalu, Safarullah tak melupakan anjuran kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dengan para pengunjungnya.

"Ya sementara ini saya jualan cuman habis maghrib sampai jam 11 malam aja mas," imbuhnya.

Baca Juga: Relaksasi Fase I, Pelayanan Samsat dan SIM di Samarinda Kembali Buka

2. Meski khawatir, namun tetap bekerja untuk penuhi kebutuhan rumah tangga

Arditya seorang pengunjung yang mengharapkan pemerintah memiliki solusi tegas dalam relaksasi. (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Kekhawatiran pun tak hanya dirasakan para pedagang, seperti Arditya Abdul Azis (26) seorang pegawai swasta, yang mengaku khawatir dengan pandemik namun tak memiliki pilihan untuk tidak keluar rumah.

"Karena corona ini belum benar-benar berhenti. Biar relaksasi seperti apapun saya tetap merasa waswas, karena bisa ada potensi penularan," ungkapnya saat dijumpai di warung makan milik Safarullah.

Arditya juga mengaharapkan hal yang sama, agar pemerintah bisa mengambil langkah terbaik di tengah pandemik agar daya beli masyarakat bisa kembali pulih secepatnya.

"Sebetulnya saya kurang setuju dengan relaksasi, tapi kalau tidak keluar rumah juga tidak ada penghasilan buat anak dan istri," tambahnya.

Baca Juga: Positif Tambah 8, KKP Samarinda Gelar Rapid Test dan Swab Massal

Berita Terkini Lainnya