Orangtua Anak Penyandang Disabilitas Keluhkan Pembelajaran via Online
#StopStopSer Harapkan ada pertemuan langsung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times -Tak semua aktivitas saat ini bisa berjalan lancar mengikuti anjuran pemerintah, semisal kegiatan belajar via daring atau online dalam dunia pendidikan. Seperti yang dialami para orangtua penyandang disabilitas. Melalui telpon selulernya, Fransiska (38) ibu dari Alexander (8) yang mengidap disabilitas menuturkan kesulitan anaknya belajar dalam keadaan pandemik COVID-19 saat ini.
"Banyak teman-teman (orantua lain) yang mengeluh, karena enggak bisa maksimal pembelajarannya. Karena yang diurus enggak cuma anak kita yang spesial," ucapnya.
Pekerjaan rumah tangga hingga mengurus saudara Alexander lainnya, menjadi penyebab kendala tersebut. Sebab, kata dian, pembagian waktu yang proporsional menjadi kunci sukses membina anak disabilitas. Jika tidak, kata Fransiska, maka bukan tidak mungkin anak berkebutuhan khusus seperti Alexander justru malah tidak berkembang dan mengalami kemunduran belajar.
"Kami jelas enggak maksimal, malah akhirnya rugi dan enggak dapat apa-apa, anak nangis materinya enggak jalan, sayanya stres," ungkapnya.
1. Berharap pemerintah siapkan waktu khusus bagi anak disabilitas
Kondisi pandemik yang memaksa harus tetap berada di rumah rupanya bukan solusi terbaik bagi para anak penyandang disabilitas. Fransiska sebagai orangtua berharap, agar pemerintah setidaknya bisa membuat kebijakan untuk kemajuan anak berkebutuhan khusus.
"Ya kami maunya ada waktu biar terapi dan belajar anak kami bisa efektif dengan bertemu langsung dengan gurunya," harap Fransiska.
Saat ini, Alexander sendiri, dikatakan Fransiska, terdaftar dalam Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pusat Layanan Autis (PLA) Samarinda. Meski sekarang pembelajaran via daring kepada Alexander semakin intens dilakukan, namun Fransiska tetap mengharapkan pertemuan langsung bisa tetap terjadi antara murid dan guru pembimbingnya.
"Kami ini punya anak spesial, kondisi covid begini terasa banget," ungkapnya.
Baca Juga: Ini Curhat Para Guru di Kaltim, Hardiknas 2020 di Masa Wabah COVID-19
Baca Juga: Apindo Kaltim Prediksi Banyak Perusahaan Gulung Tikar pada Juni