Kurang Tenaga Pengajar, Pemkot Balikpapan Akan Bangun Sekolah Inklusi
Anak berkebutuhan khusus sering ditolak di sekolah umum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) masih belum mendapatkan sarana dan fasilitas yang memadai di Balikpapan. ABK masih sering mengalami penolakan saat mendaftar ke sekolah umum karena tidak ada tenaga pengajar khusus untuk mereka. Saat ini baru tiga sekolah inklusi yang ada di Balikpapan, yakni SDN 010, SMPN 5, dan SMAN 4.
Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, pemerintah kota dan DPRD Balikpapan telah merencanakan pembangunan sekolah untuk ABK di Kota Minyak ini. Rahmad Mas'ud menyadari ABK memerlukan fasilitas yang representatif
"Tahun ini akan segera dibahas. Harapannya, tahun depan sudah bisa dibangun," ujarnya setelah pelaksanaan kegiatan edukasi tanda lalu lintas bersama anak-anak berkebutuhan khusus di Taman Lalu Lintas, pada Minggu (10/2)
1. Tenaga pengajar untuk ABK masih terbatas
Penyediaan sekolah inklusi adalah bentuk kepedulian Pemkot Balikpapan untuk pendidikan ABK. Salah satu kendala untuk membuat sekolah inklusi adalah keterbatasan jumlah tenaga pengajar. Rahmad mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menyiapkan tenaga pengajar untuk sekolah inklusi.
“Kendalanya sebenarnya ini tenaga pengajarnya, Termasuk biaya honornya para pengajar yang juga harus lebih ditingkatkan,” ujar Rahmad.
Baca Juga: Ada 3.230 Anak Berkebutuhan Khusus di Kaltim Perlu untuk Dirangkul