Wali Kota Balikpapan Akan Tunda PTM Jika Guru Positif COVID-19
Penundaan PTM di 7 sekolah karena guru positif COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi kembali memantau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) yang dilaksanakan di SDN 003, SDN 001, Kecamatan Balikpapan Kota dan SDN 006 Kecamatan Balikpapan Tengah.
Menurut Rizal, di salah satu sekolah yakni SDN 006 sebelumnya ada 80 persen orangtua yang menyetujui penerapan PTM. Namun setelah diminta menandatangani pakta integritas, yang setuju tersisa 25 persen orangtua.
"Pakta integritas ini isinya jika terjadi sesuatu maka sekolah tidak dapat dituntut. Lalu di SDN 006 sebelumnya juga ditemukan pengajar dan petugas reaktif. Tapi masih menunggu hasil swab," katanya.
Baca Juga: Siap Pembelajaran Tatap Muka, 2.500 Guru di Balikpapan Rapid Test
1. Keputusan penundaan PTM kembali pada pemerintah daerah
Kendati begitu, pelaksanaan PTM ini dikembalikan pada orangtua murid. Sehingga memang di satu sekolah ada siswa yang mengikuti PTM, ada pula yang tetap belajar daring atau online. Jika orang tua tetap ingin anaknya belajar daring, maka tetap bisa dilaksanakan secara daring.
"Ini kan ada beberapa sekolah. SOP-nya fleksibel, kalau tidak berkenan tatap muka ya daring," kata Rizal.
Namun, jika di satu sekolah ditemukan guru terkonfirmasi positif COVID-19, maka dengan terpaksa PTM di sekolah tersebut ditunda. "Nanti untuk kejelasannya menjelang tanggal 11 Januari," katanya.
Apalagi jika guru terkonfirmasi positif COVID-19 ternyata cukup banyak. Bisa jadi Pemerintah Kota Balikpapan akan kembali menerapkan belajar daring.
"Jangankan Indonesia, Korea Selatan yang negara maju saja saat kasus positif meningkat, sekolah tatap muka ditutup lagi," ujarnya.
Terkait pembelajaran tatap muka, keputusan dikembalikan pada masing-masing daerah di Indonesia. Rizal menuturkan, secara keseluruhan akan dilihat perkembangan dan dilakukan evaluasi. Ia menegaskan yang diutamakan adalah kesehatan dan keselamatan, baik guru maupun siswa.
Baca Juga: 77 SMP dan SD di Balikpapan Mulai Lakukan Simulasi Tatap Muka