TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aktivitas Longsor Bawah Laut, Teluk Balikpapan Rentan Dihantam Tsunami

Ibu kota negara rawan tsunami

Pantai Melawai di Teluk Balikpapan (IDN Times/ Mela Hapsari)

Balikpapan, IDN Times - Riset terbaru dari gabungan peneliti Inggris dan Indonesia mencatat bukti keberadaan sejumlah longsor bawah laut yang berada di Selat Makassar. Longsor bawah laut ini ternyata dapat memicu tsunami. 

"Tim peneliti menyebutkan, jika aktivitas longsor itu terjadi, akan memicunya tsunami di Teluk Balikpapan," ujar Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan Mudjianto, Senin (27/4) saat dihubungi melalui telepon.

Hal ini mementahkan pendapat bahwa lokasi ibu kota baru Indonesia di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara aman dari bencana. Potensi tsunami di Teluk Balikpapan menunjukkan area ibu kota negara yang lokasinya dekat dengan teluk ini bisa terdampak langsung jika tsunami benar-benar terjadi.

Baca Juga: Angkutan Tak Beroperasi, 3 Mahasiswa  Jakarta Terjebak di Balikpapan

1. Selat Makassar masuk zona rawan

Peta wilayah yang diprediksi terdampak tsunami (Dok.BMKG)

Mudjianto menerangkan, agar masyarakat tidak perlu panik atas informasi ini dan diimbau tetap tenang. Hasil penelitian ini menjadi informasi acuan resmi dari BMKG untuk Indonesia.

Menurutnya, Selat Makassar memang masuk zona rawan tsunami, hal ini terlihat dalam peta wilayah rentan tsunami di Indonesia. Mudjianto juga menjelaskan, tsunami yang dipicu oleh longsor dasar laut tentu ada penyebabnya. Seperti halnya tsunami di Teluk Palu. 

"Tsunami di Teluk Palu akhir tahun lalu, gempa bumi berkekuatan besar Magnitudo 7.4 SR di darat dan terjadi longsor di tebing dasar laut Teluk Palu. Maka dari itu longsor di laut harus ada pembangkitnya juga. Terutama gempa bumi tektonik berskala kuat kedalaman dangkal diatas 5 SR," papar Mudjianto.

2. Gempa bumi kuat biasanya dari laut dalam

Ilustrasi gelombang tsunami. (IDN Times/Sukma Shakti)

Selain itu Mudjianto menjelaskan, bahwa gempa bumi kuat di atas 7.0 SR berpusat di laut dengan kedalaman sumbernya dangkal 0-70 kilometer, dan terjadi di dasar samudra atau kerak samudra. Salah satu blok turun atau naik utamanya di daerah subduction (bidang penyusupan). 

"Hal ini di Selat Makasar yang berhubungan dengan Teluk Balikpapan tidak ditemukan kecuali di bagian Utara Sulawesi atau di laut Sulawesi," bebernya.

Baca Juga: KSOP Balikpapan: Kapal Penumpang Angkut Pemudik Bakal Dicabut Izinnya

Berita Terkini Lainnya