TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lima Provinsi di Indonesia Menerima Sertifikat Bebas Malaria

Kawasan IKN sudah masuk bebas malaria

Ilustrasi nyamuk penyebab malaria (misionesonline.net)

Balikpapan, IDN Times - Kemenkes RI menggelar kegiatan puncak peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 diselenggarakan di kawasan Titik Nol Ibukota Nusantara (IKN) Sepaku Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam kegiatan ini diserahkan sertifikat bebas malaria untuk 5 provinsi dan 30 kabupaten-kota di Indonesia.

“Dalam rangka mencapai target itu, pemerintah membuat regionalisasi target eliminasi,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, Kamis (15/6/2023). 

Peringatan Hari Malaria Sedunia Tahun 2023 ini mengusung tema "Dengan Investasi, Inovasi dan Implementasi Kita Capai Indonesia Bebas Malaria" dengan dihadiri 5 Gubernur, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Bali. 

Turut hadir 30 bupati-wali kota penerima sertifikat bebas malaria. 

Baca Juga: Pertamina Balikpapan Sosialisasi Kondisi Darurat dan Penetapan DTT

1. Indonesia bebas malaria pada tahun 2030

Kemenkes RI menggelar kegiatan puncak peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 diselenggarakan di kawasan Titik Nol Ibukota Nusantara (IKN) Sepaku, Kamis (15/6/2023). (IDN Times/Hilmansyah)

Maxi mengatakan, Indonesia menargetkan pencapaian bebas malaria pada tahun 2030 mendatang. Dengan dimulai lewat pencapaian daerah bebas malaria di tingkat kota, kabupaten, dan provinsi. 

Sementara ini, sudah ditetapkan lima regional meliputi;

  1. Regional Satu: Jawa dan Bali.
  2. Regional Dua: Sumatra, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. 
  3. Regional Tiga: Kalimantan dan Maluku Utara. 
  4. Regional Empat: Maluku dan Nusa Tenggara Timur. 
  5. Regional Lima: Papua dan Papua Barat.

“Tahun 2022 ditargetkannya ada sebanyak 365 kabupaten kota yang mencapai eliminasi malaria,” tukasnya.

2. Malaria masih jadi masalah di kawasan timur Indonesia

ilustrasi vaksinasi malaria pada anak (flickr.com/Global Panorama)

Maxi menambahkan, malaria adalah jenis penyakit menular yang menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah timur. 

Jumlah kasus malaria di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 304.607, menurun jika dibandingkan jumlah kasus pada tahun 2009, yaitu sebesar 418.439.

“Dari total kasus malaria di 2021 itu, 90,3 persen berada di Provinsi Papua dengan 275.243 kasus. Berdasarkan jumlah tersebut, angka kesakitan malaria, menggunakan parameter annual paracite incidence (API) itu sebesar 1,1 kasus dalam 1.000 penduduk,” jelasnya.

Di daerah timur, katanya, rata-rata di atas 5 dari skala 1000 penduduk. Secara akumulasi di Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT menyentuh 100 dari 1000 penduduk.

Baca Juga: Pemkot Balikpapan Mendesak Pusat Segera Bangun Flyover Rapak 

Berita Terkini Lainnya