TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembangunan SMPN 25 untuk Masyarakat di Balikpapan Barat

Masih menunggu pengesahan APBD Perubahan Balikpapan

Ilustrasi Sekolah dari Rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Balikpapan, IDN Times - Pemkot Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) akan membangun SMPN 25 di tahun 2021 ini. Gedung sekolah dimaksudkan untuk pemerataan pendidikan khsusunya bagi masyarakat di Balikpapan Barat. 

Pembangunan SMPN 25 masih menunggu proses pengesahan APBD Perubahan Balikpapan oleh DPRD Balikpapan. Setelah itu, langsung memasuki proses lelang agar bisa dilaksanakan pada bulan November ini. 

“Insyallah proses lelang sudah mulai dilaksanakan, dan nantinya sekolah ini diperuntukan bagi masyarakat umum, khususnya Balikpapan Barat,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin, Kamis (25/11/2021). 

Baca Juga: Istri Menolak ke Balikpapan, Suami Malah Nekat Minum Racun

1. Wilayah Balikpapan terdapat dua SMP

Ilustrasi sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Muhaimin mengatakan, wilayah Balikpapan Barat hanya terdapat dua sekolah menengah, yakni SMPN 4 dan SMPN 9 Balikpapan. Dan biasanya warga berdomisili di kecamatan ini bersekolah di tempat ini. 

“Nah, Margasari dan sebagian Baru Ilir banyak gak ada sekolahnya, Jadi harapannya sekolah ini bisa digunakan warga sekitar,“ tegasnya.

Pembangunan SMPN 25 Balikpapan nantinya akan mempergunakan sistem multiyears selama tiga kali tahun pembiayaan. Pembangunan diperkirakan akan menyerap anggaran Rp49 miliar dengan pelaksanaan pembangunan selama 12 hingga 13 bulan.

2. Alokasi anggaran pertama sebesar Rp10 miliar

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin. (IDN Times/Hilmansyah)

Tahap pertama pembangunan, Muhaimin mengatakan, Pemkot Balikpapan mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar dari kas perubahan daerah. Di sekolah akan dibangun sebanyak 18 ruang kelas dengan kapasitas daya tampung 200 peserta didik. 

Pembangunan sekolah ini diharapkan mengurangi beban siswa sebelumnya ditampung di SMPN 4 dan SMPN 9 Balikpapan. Banyak di antara warga Balikpapan terpaksa bersekolah ke luar Balikpapan karena tidak tertampung di area zonanya. 

“Daya tampung kita batasi, karena kita juga pingin sekolah swasta tetap hidup dengan ruang kelas dibatasi jumlahnya," paparnya.

Baca Juga: Tak Bisa Mengelak, Kasus Pencabulan Anak di Balikpapan Berlanjut

Berita Terkini Lainnya