Rebutan Proyek IKN, Kelompok Massa Nyaris Bentrok di Penajam
Kelompok ormas menyandera manajer proyek
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil menggagalkan bentrokan antar dua kelompok massa di Penajam Paser Utara (PPU). Keributan terpicu penyanderaan Project Manager PT Petronesia Sub Kontraktor PT Hutama Lawe Lawe di PPU oleh ormas Laskar Merah Putih (LMP) dan Pemuda Pancasila (PP).
Polisi mengamankan 18 orang tersangka beserta puluhan buah barang bukti berupa senjata tajam berbagai jenis.
“Saat ini 2 orang pelaku pengeroyokan di tahan di Polres PPU, dan sebanyak 16 orang ditahan di Polda Kaltim dengan pelanggaran membawa senjata tajam,” ujar Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Polisi Ade Yaya Suryana, dalam keterangan persnya, Jumat (30/4/2021).
Baca Juga: Licik! Bandar Narkoba Penajam Selipkan Sabu di Gantungan Kunci
1. Ormas merusak dan memukuli karyawan perusahaan PT Petronesia
Ade mengatakan, pokok permasalahan bermula saat ormas LMP dan PP melakukan perusakan dan pemukulan di Kantor PT Petronesia pada Selasa (27/4/2021). Mereka membuat keributan karena tidak puas tentang penyelenggaraan salah satu proyek di ibu kota negara (IKN).
Setelah melakukan aksi anarkis ini, dua ormas ini pun menculik project manager perusahaan ke kantor sekretariat ormas. Istilahnya, ormas menyandera pimpinan perusahaan hingga tuntutannya dikabulkan.
“Setelah terjadi kekerasan, salah seorang project manager perusahaan tersebut kemudian dibawa oleh oknum ormas ke kantor sekretariat atau disekap para pelaku,” paparnya.
Atas masalah ini, pihak perusahaan malah meminta bantuan ormas lain, Laskar Banjar Dalas Hangit dari Samarinda untuk membebaskan pegawainya. Puluhan ornas ini pun sudah dalam perjalanan dari Samarinda menuju PPU.
Baca Juga: Edarkan Narkoba di Jam Tarawih, Pria Penajam Dibekuk Polisi