TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

40 Rumah di Pesisir Pantai Rawan Ambruk, Tak Memiliki Legalitas

Tak ada biaya dan saudara, tak mau pindah

IDN Times/ M. Idris

Balikpapan, IDN Times - Rumah Khaerudin warga RT 03, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota ambruk akibat hantaman ombak, abrasi, dan tiang rumah yang keropos, pada Selasa (18/6). Kejadian ini membuat 3 orang penguni rumah mengalami luka-luka.

Pascakejadian robohnya rumah tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan melarang warga untuk membangun kembali rumah mereka. Selain itu juga mengimbau warga sekitar untuk segera pindah atau melakukan relokasi ke rumah yang lebih aman.

"Ada 40 unit rumah warga yang tercatat dan tidak memiliki legalitas atau surat surat kepemilikan,"ucap Lurah Klandasan Ulu Pratama Imam Ghazali.

Baca Juga: Suarakan Konservasi Lingkungan, Pesta Kesenian Bali Ingatkan Jaga Alam

1. Sebanyak 40 rumah warga tidak memiliki legalitas

IDN Times/ M. Idris

Lurah Klandasan Ulu, Pratama Imam Ghazali menyebutkan, pascarobohnya rumah milik salah satu warga RT 03 Kelurahan Klandasan Ulu, Balikpapan Kota mendata dan mendapati sebanyak 40 rumah warga tidak memiliki legalitas.

Pada kawasan rumah yang tidak memiliki legalitas ini warga diimbau untuk tidak membangun dan diminta agar untuk mengosongkan kawasan tersebut.

"Tidak ada surat kepemilikan yang sah, baik IMTN, ataupun serifikat," jelas Pratama.

Pratama melanjutkan, kejadian rumah roboh di pesisir pantai Selasa lalu, disebabkan karena pondasi tiang rumah yang rapuh serta terkena ombak laut. Di lokasi sekitarnya, sedikitnya ada 5 rumah warga yang juga kondisinya sangat membahayakan.

"Kami sudah melayangkan surat ke Pemerintah Kota Balikpapan untuk bantuan sewa sementara bagi korban," ungkapnya.

2.Pemilik rumah enggan pindah ke lokasi lain

IDN Times/ M. Idris

Sementara itu Ace (51) istri Kherudin yang merupakan korban ambruknya rumah tersebut mengatakan, dirinya akan tetap kembali membangun rumahnya sudah 20 tahun berdiri di pesisir pantai ini.

Keluarga Khaerudin tidak memiliki saudara lagi di Balikpapan, inilah yang membuat dirinya tetap untuk bertahan.

"Ingin dibangun kembali lagi pak, saya mau kemana lagi, bapaknya sudah gak punya keluarga, hanya ada anak dan cucu saja yang ada," jelas Ace, istri Khaerudin.

Ace yang mengalami luka di bagian kaki itu masih terlihat syok atas musibah yang menimpa keluarganya. Ace yang masih terlihat bingung, ia mengumpulkan baju-baju milik keluarganya yang penuh pasir, setelah diambil dari tepian pantai.

Ia berharap ada bantuan pemerintah atas musibah yang dialami keluarganya, sehingga bisa digunakan untuk membeli bahan bangunan seperti kayu.

"Mudah-mudahan saja ada bantuan dari Pemerintah Kota Balikpapan, jadi bisa digunakan beli kayu untuk membangun," bebernya.

Baca Juga: Ombak Besar Menghantam, Satu Rumah  Ambruk 3 Korban Luka-luka

Berita Terkini Lainnya