Desain Ibu Kota Baru Perlu Tampilkan Ornamen Dayak Paser
Warga suku Dayak Paser di kawasan IKN sekitar 70 ribu orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Kepala Adat Besar Dayak Paser Kalimantan Ahmad Ariadi mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang tidak pernah melibatkan suku Dayak Paser dalam merancang rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Kami tidak pernah dilibatkan selama ini, makanya kami bikin acara seperti ini supaya mereka (pemerintah) tahu keberadaan suku Dayak Paser yang merupakan suku asli di kawasan yang akan dijadikan lokasi ibu kota negara yang baru,” kata Ahmad Ariadi usai pelantikan Kepala Adat Besar Dayak Paser Kalimantan dan Kepala Adat Besar Dayak Paser Kalimantan Timur di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Senin (30/12).
Baca Juga: 5 Lokasi Wisata Alam Kece di Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara
1. Minta desain ibu kota negara menggunakan ornamen Dayak Paser
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beberapa waktu lalu telah mengumumkan hasil sayembara desain ibu kota negara.
Ariadi menilai rencana desain dibuat dengan modern tidak menampilkan kearifan lokal yang di ada di sekitar lokasi rencana pembangunan ibu kota negara yang baru.
Ia menerangkan pihaknya berencana akan menyampaikan hal tersebut ke pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Kami telah sampaikan hal ini ke pemerintah, makanya kami akan menghadap Bappenas, supaya desain ibu kota negara yang baru dapat lebih banyak menampilkan ornamen suku Dayak Paser,” terangnya.
Baca Juga: Menjelang IKN, Polres Penajam Paser Utara Kumpulkan Tokoh Masyarakat