TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jika Ibu Kota di Kaltim, Pangdam Mulawarman Minta Penambahan Satuan  

Intinya semua sudah siap

IDN Times/Maulana

Balikpapan, IDN Times - Presiden Republik Indonesia Joko 'Jokowi" Widodo telah mengeluarkan pernyataan bahwa ibu kota negara akan dipindahkan ke Kalimantan. Dua provinsi di Borneo yang berpotensi akan dijadikan wilayah untuk pemindahan ibu kota negara yang baru yakni Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Untuk mendukung rencana tersebut, perlu dilakukan penambahan jumlah satuan untuk mendukung sistem keamanan ketika dilakukan pemindahan ibu kota negara khususnya untuk mengamankan presiden dan istana negara.

“Kami sudah sampaikan, bahwa kami siap untuk mendukung pemindahan ibu kota. Namun perlu dilakukan penambahan satuan untuk pengamanan presiden dan istana negara,” kata Pangdam VI/ Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto di Makodam VI/Mulawarman, Kamis (01/08)

Baca Juga: Demi Ibu Kota Baru, LPJK Kaltim Kerahkan Ribuan Perusahaan Konstruksi 

1. Secara umum kondisi keamanan di Kalimantan Timur telah siap

instagram/@septian_irwan86

Khusus di wilayah Kalimantan Timur ada dua wilayah yang direncanakan untuk dijadikan lokasi pemindahan ibu kota negara yakni Kecamatan Samboja yang berada di sekitar kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Soeharto dan kawasan Kelurahan Sotek, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kawasan Tahura Bukit Soeharto ditengarai menjadi lokasi yang paling dominan untuk dipilih sebagai lokasi pemindahan ibu kota. Presiden RI Joko Widodo telah melakukan kunjungan ke Samboja untuk memastikan kesiapan lokasi yang akan dipergunakan.

Subiyanto menjelaskan secara umum keamanan di Provinsi Kalimantan Timur telah siap untuk mendukung rencana pemindahan ibu kota. Kesiapan itu menyangkut infrastruktur dan sistem keamanan yang sudah.

“Saat ini kekuatan militer yang ada sudah siap, karena ada beberapa satuan sudah ada dan lokasinya dekat dengan rencana pembangunan,” kata Subiyanto.

Seperti Batalyon Kavaleri  yang berada di kawasan Kilometer 28, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Batalyon 600 Rider Balikpapan. “Hanya butuhkan  30 sampai 40 menit untuk satuan tersebut bergerak apabila dibutuhkan bantuan,” terang Pangdam VI/ Mulawarman.

2. Jika ibu kota negara pindah ke Kaltim, pihaknya minta penambahan satuan baru

Pendidikan militer (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Untuk mendukung rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, Subiyanto menyampaikan dibutuhkan penambahan satuan khusus untuk mendukung rencana pemindahan ibu kota tersebut.

Penambahan satuan baru itu dilakukan untuk memberikan pengamanan kepada presiden dan istana negara yang memerlukan pengamanan dari satuan khusus.

“Pada intinya kami siap, namun harus ada penambahan satuan baru untuk mendukung rencana tersebut,” tegasnya.

Baca Juga: Pemprov Kaltim: Tahura Bukit Soeharto Lebih Potensial Jadi Ibu Kota

Berita Terkini Lainnya