Pemkot Balikpapan Membangun Aplikasi Smart City
Biar pelayanan semakin mudah dan nyaman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Balikpapan terpilih menjadi salah satu daerah yang masuk dalam daftar daerah yang menerapkan program Gerakan Menuju 100 Smart City pada tahun 2019. Pemerintah Kota Balikpapan mulai mengkaji sejumlah rencana untuk mendukung Gerakan Menuju 100 Smart City di kota beruang madu ini.
Salah satunya dengan menyusun masterplan dalam membenahi sejumlah program meliputi peningkatan sistem jaringan informasi, peningkatan sumber daya manusia dan perbaikan birokrasi.
Untuk itu, diperlukan kajian guna menggali informasi terkait kesiapan daerah dalam pelaksanaan pembangunan dan pengembangan smart city mulai dari SDM, perencanaan dan penganggaran aplikasi, kondisi infrastruktur dan suprastruktur smart city dan komitmen Kepala Daerah.
Baca Juga: Qlue dan NVIDIA Kembangkan Teknologi untuk Solusi Smart City
1. Mengintegrasikan aplikasi untuk penerapan Balikpapan sebagai smart city
Smart City dapat diartikan sebagai kota yang memiliki sistem teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi dalam tata kelola sehari-hari. Hal ini bermanfaat untuk memperbaiki pelayanan publik, efisiensi, dan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kota.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan daerah (Bappeda ) Kota Balikpapan Agus Budi mengatakan saat ini baru beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terintegrasi dalam sistem.
Ia menjelaskan pihaknya saat ini sedang menyusun sejumlah program untuk menyatukan sejumlah OPD dalam satu aplikasi sehingga dapat dikerjakan dalam satu arah.
“Ke depan akan dilakukan review aplikasi yang ada untuk dipetakan dan diatur regulasinya,” jelas Budi.
Menurut Budi, aplikasi yang dijalankan harus jelas arah tujuannya menyesuaikan kebutuhan dari masing-masing OPD, sehingga bisa terintegrasi dengan aplikasi yang lebih besar. Melalui aplikasi yang dibuat, database akan tersusun dengan baik dan rapi sehingga akan memudahkan sistem yang dibangun oleh Pemerintah Daerah.
“Smart city itu harus paperless. Tidak perlu lagi orang datang banyak berkas. Sudah paperless dan tanda tangan sudah tanda tangan elektronik,” ungkap Budi.
Baca Juga: Bandung Smart City, Ridwan Kamil Ajak Coder Indonesia